Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 25/10/2021, 19:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perindustrian mencatat, ada tujuh sektor industri yang menopang perekonomian nasional ke depannya.

Tujuh sektor industri ini sudah masuk dalam peta jalan transformasi Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, serta farmasi dan kesehatan.

“Sektor-sektor industri tersebut berperan penting terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resmi (24/10/2021).

Baca juga: Ada Aura Rocky, Begini Gambar Render Calon Xenia Baru

Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leafassemblymag.com Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leaf

“Di antaranya berkontribusi terhadap 70 persen dari GDP manufaktur Indonesia, 65 persen pada ekspor manufaktur Indonesia, dan 60 persen dari tenaga kerja manufaktur Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Kadin Komite Tetap Industri Logam, Mesin, dan Alat Transportasi I Made Dana Tangkas, mengatakan, industri otomotif tetap menjadi salah satu tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Apalagi, Indonesia mempunyai peluang terbesar di ASEAN yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan EV dan EV Battery Ecosystem.

Baca juga: Dugaan Skandal di Bengkel AHASS, Ini Kata Teknisi Honda

Pekerja merakit komponen mobil di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015). Pabrik Isuzu Karawang Plant berlokasi di kawasan Suryacipta City of Industry ini memiliki kapasitas produksi 52 ribu unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit per tahun.TRIBUNNEWS / HERUDIN Pekerja merakit komponen mobil di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015). Pabrik Isuzu Karawang Plant berlokasi di kawasan Suryacipta City of Industry ini memiliki kapasitas produksi 52 ribu unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit per tahun.

“Kita lihat bahwa tantangan ke depan sebenarnya ada pada SDM. Dengan adanya era industri 4.0 dan pandemi Covid-19, maka SDM adalah aset terpenting bagi industri,” ucap Made, pada kesempatan yang sama.

Perubahan kegiatan otomotif yang berjalan dari Internal Combustion Engine (ICE) hingga Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) harus memberikan keterbukaan atau kesempatan bagi berbagai stakeholder untuk terlibat.

“Sehingga pelaku industri tidak hanya lagi bermain dengan prinsipal global seperti Jepang, Korea, China, Amerika, Eropa atau India, tetapi juga ada prinsipal lokal yang mempunyai basis manufaktur di Indonesia,” ungkapnya.

Hal ini yang perlu dikembangkan dalam ekosistem otomotif di Indonesia sehingga pasar kendaraan tersebut dapat dipenuhi dari dalam negeri, dan nantinya juga bisa diekspor ke berbagai negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau