JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan yang melibatkan truk di jalanan Indonesia memang kerap terjadi. Salah satu yang menjadi penyebab kecelakaan tadi adalah dari kesalahan sopir.
Misalnya saja, kejadian truk yang gagal menanjak dan rem blong, sopir juga sering menjadi penyebabnya. Namun di balik itu, para pengusaha truk juga kesulitan mencari sopir yang berkualitas dan aman di jalan raya.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, zaman sekarang, mencari orang yang mau menjadi sopir truk sangat sulit dan ada penyebabnya.
Baca juga: Ada Aura Rocky, Begini Gambar Render Calon Xenia Baru
“Pekerjaan sopir truk bukan salah satu impian orang di Indonesia. Berbeda halnya dengan di Amerika atau Eropa, ada orang dari kecil bercita-cita jadi sopir truk. Di sana, sopir truk digambarkan sebagai sosok pahlawan, baik, melayani masyarakat, bersih dan santun,” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (25/10/2021).
Tapi kalau di Indonesia, sopir truk dikonotasikan sebagai orang yang kejebak dalam sebuah pekerjaan karena tidak ada pilihan lain. Bambang mengatakan, rata-rata sopir truk di Indonesia dianggap orang yang tidak berpendidikan.
Baca juga: Pilihan Ban Sama, Miller dan Bagnaia Jatuh di Tikungan yang Sama
Bambang mengatakan, yang menjadi salah satu munculnya anggapan ini adalah kurangnya dukungan pemerintah dalam menyediakan lembaga pendidikan sopir. Oleh karena itu, banyak sopir truk yang berawal dari kernet.
“Karena bukan menjadi pekerjaan impian, makanya yang jadi sopir itu orang-orang yang seadanya saja. Misalnya orang nganggur terus jadi kernet, nanti diajarin sama sopir buat maju-mundur, nanti di jalan disuruh gantiin sopir,” kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.