Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Rentan Dicurangi Saat Servis Motor di Bengkel Resmi

Kompas.com - 25/10/2021, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia otomotif sejatinya memang identik dengan laki-laki. Namun, bukan berarti perempuan tidak perlu untuk mempelajarinya.

Pasalnya, dengan modal pengetahuan tersebut bisa meminimalisir oknum atau montir nakal yang ingin menipu para kaum hawa, contohnya saat hendak servis kendaraannya sendiri ke bengkel.

Bukan rahasia umum, jika rata-rata perempuan buta dengan dunia otomotif. Jikalau harus mengendarai sepeda motor, tidak sampai paham komponen atau servis. 

Kebanyakan dari mereka tidak mau ambil pusing dan hanya terima beres ketika mekanik meminta untuk mengganti beberapa spare parts. Celah ini yang kemudian kerap dimanfaatkan montir jahat karena menjadikan wanita rentan dicurangi saat servis, meski di bengkel resmi sekalipun.

Baca juga: Pebalap Federal Oil Gresini Moto2 Incar Poin di Misano

Padahal, sangat disayangkan, kalau kita harus ganti spare parts kendaraan yang sebetulnya tidak perlu-perlu amat diganti karena kondisinya yang masih bagus layak dipakai. Alhasil biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih mahal.

Bukannya hal yang tidak mungkin bagi sebuah bengkel, bahkan bengkel resmi yang bergaransi sekalipun melakukan tindakan curang dengan modus bahwa spare parts kendaraan kita sudah harus diganti karena rusak.

Seperti cerita yang dialami oleh perempuan bernama Mawar. Wanita berusia 24 tahun ini mengaku pernah menjadi korban oknum usil saat servis sepeda motornya di bengkel resmi.

“Waktu servis motor ketiga di bengkel resmi itu kan ada ganti roller, yaudah saya ganti rollernya. 3 bulan kemudian pas servis keempat, mekaniknya suruh ganti lagi rollernya,” ucap Mawar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/10/2021).

Baca juga: Berlaku Hari Ini, Ini 13 Lokasi Ganjil Genap di Jakarta

Salah satu motor bebek Honda yang sedang diservis di salah satu bengkel AHASS di Depok, Rabu (16/1/2018).KompasOtomotif/Alsadad Rudi Salah satu motor bebek Honda yang sedang diservis di salah satu bengkel AHASS di Depok, Rabu (16/1/2018).

Mawar pun heran, dan bingung. Lantaran pada servis sebelumnya komponen tersebut sudah dilakukan penggantian dan seharusnya masih dalam kondisi yang layak pakai.

Ditambah pengetahuan yang dimiliki tentang spare parts kendaraan sangat minim, sehingga ia tidak mengetahui bagaimana bentuk spare part yang masih bagus dan sudah harus dilakukan penggantian.

“Saya tidak mengerti, bagaimana kondisi roller yang masih baru dan yang sudah bengkok (harus diganti). Ternyata mekaniknya bilang kalau servis kemarin (ketiga) itu rollernya belum diganti, hanya diganjal doang, karena kondisi rollernya terlihat masih bengkok,” kata dia.

Alhasil Mawar harus mengeluarkan dana lagi untuk melakukan penggantian komponen tersebut.

Ketidaktahuan ini juga akan makin parah, jika kita tidak tahu menahu soal harga dan kualitas produk. Diam-diam oknum nakal tersebut juga menambah pendapatan mereka yang menjual spare parts dengan harga tidak seharusnya.

Perlatihan safety riding lady biker Honda oleh diler utama Honda Jawa Barat pada perayaan Hari Kartini, Jumat (21/4/2017).Istimewa Perlatihan safety riding lady biker Honda oleh diler utama Honda Jawa Barat pada perayaan Hari Kartini, Jumat (21/4/2017).

Contoh lainnya terjadi kepada perempuan bernama Indri. Akibat sikap cuek dan minimnya pengetahuan tentang spare parts, ia harus membayar biaya servis motornya dua kali lipat lebih besar dibandingkan servis biasanya.

Wanita berusia 27 tahun ini mengaku harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 700.000 untuk servis sepeda motor matiknya. Padahal biasanya ia hanya mengeluarkan dana sekitar Rp 300.000 sampai Rp 400.000.

“Kaget pas tahu biaya servisnya Rp 700.000, itu pun juga belum tuntas, karena katanya masih banyak parts yang harus diganti. Padahal saat ditanya ke tempat lain, tidak harus sampai segitunya (komponen yang diganti),” ucap Indri.

Baca juga: Daftar Juara Dunia MotoGP 10 Tahun Terakhir, Quartararo Masuk Daftar

“Karena cewek kan enggak ngerti, misalnya mekaniknya bilang harus ganti beberapa parts, sementara kita enggak paham yang harus diganti itu apa, walaupun sudah dijelasin. Jadi yaudah ganti saja, paling habis itu kita tanya habisnya berapa,” lanjutnya.

Ika saat bekerja di bengkelnya.KOMPAS.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM Ika saat bekerja di bengkelnya.

Meski begitu, Indri mengaku tidak kapok untuk servis di bengkel resmi, karena menurutnya lebih aman serta memiliki garansi servis selama 1 minggu.

"Paling pencegahannya (agar tidak dicurangi) minta dijelasin lebih detail lagi sama mekaniknya, karena bagi perempuan yang enggak paham sama spare parts motor cuma bisa manut saja Terus ke depan mungkin akan bawa pulang spare parts yang sudah diganti," kata Indri.

Perlu digarisbawahi, bahwa hal tersebut hanya dilakukan oleh beberapa oknum usil saja. Tidak semua bengkel resmi melakukan tindakan curang kepada pelanggannya.

Namun, ada baiknya bagi pemilik kendaraan terutama pengendara wanita untuk mengetahui spesifikasi kendaraannya sendiri, mulai dari sepeda motor yang di pakai jenis apa (matik, kopling atau gigi), bahan bakar apa yang digunakan, kapasitas mesinnya berapa cc, serta fitur-fitur apa saja yang ada pada sepeda motor agar tidak salah penggunaannya.

Selain itu, gali informasi tentang spare parts dasar sepeda motor, seperti kampas rem, aki, busi, karburator, dan lain sebagainya. Agar pemilik kendaraan bisa sedikit paham jika ada bagian yang rusak atau perlu diganti.

Kemudian, jika memungkinkan sebaiknya ajak seseorang yang ahli atau setidaknya mengerti mengenai mesin dan kendaraan, agar terhindar dari oknum usil saat servis kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com