Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Truk Oleng Masih Marak, Ini Komentar Aptrindo

Kompas.com - 23/10/2021, 15:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi truk oleng di jalanan sampai saat ini masih saja terjadi. Beberapa waktu lalu memang pernah ada penindakan berupa penilangan pada pengemudi truk yang melakukan aksi oleng, tapi sayangnya tidak memberikan efek jera.

Bisa dilihat di akun Instagram Ariskys, dia mengunggah aksi truk yang oleng. Selain itu, truk tadi sambil mengangkut penumpang di atas kepala truk yang pastinya membahayakan.

Menanggapi kejadian seperti ini, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, dari video tersebut sudah banyak kesalahan yang dilakukan.

Baca juga: Stoner Ungkap Alasan Sebenarnya Pensiun dari MotoGP

 

“Truk muat orang saja sudah salah, apalagi pakai acara oleng segala. Sopir seperti ini istilahnya pebalap kampungan, memang di desa-desa tuh banyak pengemudi yang bergaya seperti pebalap Formula 1,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (23/10/2021).

Bambang mengatakan, banyak pengemudi kampungan yang mau ngetop sesaat dengan cara membuat konten oleng tadi. Nantinya video truk yang oleng diunggah ke media sosial seperti Youtube maupun TikTok.

Kalau lihat aksi truk oleng ini, biasa dilakukan memakai truk-truk engkel. Selain itu, model usahanya juga berbeda dengan perusahaan logistik yang besar, sehingga minim pengawasan dari pemilik truk dengan pengemudinya.

Baca juga: Mobil Tetangga Parkir Halangi Jalan, Segera Lakukan Hal Ini

“Kayaknya mereka itu pengemudi yang membawa pulang truknya, jadi model setoran. Pengemudi cari muatan sendiri, bukan anggota perusahaan besar,” kata Bambang.

Jadi model usahanya, seperti orang menyewakan truknya kepada orang lain, si penyewa nantinya membayar uang sewa truk kepada pemiliknya. Model usaha seperti ini yang minim pengawasan, kecuali pengemudi masuk dalam sistem perusahaan tersebut.

“Kalau pengemudi perusahaan besar kan harus menaruh truknya di pool sama tidak ada muatan. Mana mungkin dibuat piknik seperti itu. Lagi pula jika ketahuan buat ugal-ugala, mesti disanksi,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com