Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Risiko Kecelakaan, Jangan Lama-lama Berada di Sekitar Truk

Kompas.com - 22/10/2021, 10:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus kecelakaan yang melibatkan truk dengan kendaraan penumpang semakin memprihatinkan. Belakangan kejadian ini makin sering terjadi, paling ramai kecelakaan yang menimpa Hyundai Palisade di Tol Cipularang.

Penyebab kecelakaan ini beragam, bisa karena rem yang blong atau pengendara lain yang tidak sabar dan segera ingin menyalip truk yang berjalan pelan. Atau bahkan karena truk ODOL yang kelebihan muatan dan dimensi.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, pengemudi harus selalu mendeteksi bahaya yang ada di sekeliling kendaraan, baik di depan kendaraan maupun di belakang.

Baca juga: Viral, Video Truk Adang Rombongan Bus yang Nekat Lawan Arah

“Ketika berinteraksi dengan kendaraan lebih besar sebaiknya menghindar,” ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

“Menghindar itu bisa melaju atau membiarkan kendaraan besar tersebut melewati kita, sebab kendaraan besar memiliki kemampuan yang berbeda dalam masalah pengereman,” kata dia.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana, mengatakan, ketika berkendara di jalan tol kendaraan besar sebenarnya sudah disediakan lajurnya sendiri yaitu di lajur satu.

Baca juga: Alasan Sopir Truk Sering Ugal-ugalan di Jalan Raya

“Mobil besar hanya boleh di lajur dua pada saat menyusul, kemudian kembali lagi ke jalur satu. Namun faktanya banyak pengemudi mobil besar yang bandel, mereka menggunakan lajur dua atau bahkan lajur tiga,” ujar Sony, kepada Kompas.com belum lama ini.

Sony melanjutkan, semakin besar postur kendaraan, maka akan semakin luas pula blind spotnya. Jadi, sebaiknya menghindari dan tidak terlalu dekat dengan kendaraan jenis bus atau truk.

“Selain blind spot, banyak faktor yang bisa membuat kendaraan besar ini melakukan kesalahan seperti kendaraannya yang kurang terawat, ataupun pengemudinya yang sudah lelah,” katanya.

Baca juga: Bonceng Anak di Depan Saat Mau Isi Bensin, Ibu Tabrak Petugas SPBU

Di samping itu, Sony juga mengatakan, kendaraan kecil belum tentu aman jika berada di depan kendaraan besar.

Sebab ditakutkan ketika ada kejadian rem blong atau kendaraan slip, mobil kecil akan dijadikan bumper untuk berhenti. Namun kalau di tanjakan, mobil kecil masih cukup aman jika berada di depan kendaraan besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau