Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh 30 Tahun Popularitas Mobil Listrik Geser Kendaraan Konvensional

Kompas.com - 14/10/2021, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah merek otomotif memang sudah memasarkan mobil listrik untuk pasar Indonesia. Namun, jenis mobil ini belum bisa menyalip popularitas kendaraan konvensional yang mendominasi penjualan Tanah Air.

Ricky Elson, ilmuan dan pemegang paten motor listrik, mengatakan, butuh waktu hingga puluhan tahun agar populasi mobil listrik menjadi besar, bahkan menggeser penjualan mobil konvensional (ICE/Internal Combustion Engine).

“Di Indonesia sendiri, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) itu ada 133 juta kendaraan yang terdiri atas sepeda motor sekitar 110 juta unit dan mobil sekitar 25-30 juta unit,” ujar Ricky, dalam webinar Kementerian ESDM (13/10/2021).

Baca juga: Pajak Karbon Segera Berlaku, Bagaimana Nasib Diskon PPnBM?

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Dengan jumlah mobil dan motor konvensional yang ada saat ini ada, dan masih menjadi pilihan utama konsumen kita.

Ia pesimistis jika kendaraan listrik bisa populer dan menggeser mobil dan motor konvensional dalam waktu dekat ini.

Menurutnya, jumlah pengguna kendaraan listrik pun diyakini tidak akan bertambah signifikan dalam dua atau tiga tahun ke depan.

Baca juga: Hyundai Mengentak di GIIAS, Unggul dari Toyota dan Honda

 

Ilustrasi mobil BEV dan PHEV yang sedang diisi ulang dayanya di SPKLU milik PertaminaPertamina Ilustrasi mobil BEV dan PHEV yang sedang diisi ulang dayanya di SPKLU milik Pertamina

"Kalau kita bicara percepatan. Tahun depan (target) 5.000 unit (pengguna kendaraan listrik), tahun depan 100.000 unit, tahun depannya lagi 1 juta unit, masih sangat jauh,” ucap Ricky.

“Intinya dari kaca mata saya sebagai praktisi, saya melihat kendaraan listrik ini baru benar-benar akan (banyak digunakan) 20-30 tahun lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau