JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah merek otomotif memang sudah memasarkan mobil listrik untuk pasar Indonesia. Namun, jenis mobil ini belum bisa menyalip popularitas kendaraan konvensional yang mendominasi penjualan Tanah Air.
Ricky Elson, ilmuan dan pemegang paten motor listrik, mengatakan, butuh waktu hingga puluhan tahun agar populasi mobil listrik menjadi besar, bahkan menggeser penjualan mobil konvensional (ICE/Internal Combustion Engine).
“Di Indonesia sendiri, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) itu ada 133 juta kendaraan yang terdiri atas sepeda motor sekitar 110 juta unit dan mobil sekitar 25-30 juta unit,” ujar Ricky, dalam webinar Kementerian ESDM (13/10/2021).
Dengan jumlah mobil dan motor konvensional yang ada saat ini ada, dan masih menjadi pilihan utama konsumen kita.
Ia pesimistis jika kendaraan listrik bisa populer dan menggeser mobil dan motor konvensional dalam waktu dekat ini.
Menurutnya, jumlah pengguna kendaraan listrik pun diyakini tidak akan bertambah signifikan dalam dua atau tiga tahun ke depan.
"Kalau kita bicara percepatan. Tahun depan (target) 5.000 unit (pengguna kendaraan listrik), tahun depan 100.000 unit, tahun depannya lagi 1 juta unit, masih sangat jauh,” ucap Ricky.
“Intinya dari kaca mata saya sebagai praktisi, saya melihat kendaraan listrik ini baru benar-benar akan (banyak digunakan) 20-30 tahun lagi," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/14/090200815/butuh-30-tahun-popularitas-mobil-listrik-geser-kendaraan-konvensional