Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Kesabaran dan Rasa Berbagi Pengendara Motor di Indonesia

Kompas.com - 03/10/2021, 12:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berkendara di Indonesia bisa dibilang sebuah hal yang butuh kesabaran. Banyak pengendara motor yang tidak sabaran, bahkan seperti sulit untuk berbagi dengan pengguna jalan lainnya.

Misalnya seperti video yang diunggah akun Dashcam Indonesia ke Instagram. Terlihat beberapa pengendara motor memilih untuk menyelak antrian. Efeknya, mobil perekam jadi tidak bisa lewat karena tertutup jalannya.

Kejadian pengendara yang susah untuk antre ini sering terjadi, apalagi di tempat yang rawan macet. Walaupun sebenarnya mereka memperlambat dirinya sendiri, mengapa masih saja tidak bisa lebih sabar dan berbagi?

Baca juga: Kecelakaan Mobil Terjun Bebas dari Tol, Ingat Aturan Batas Kecepatan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani berpendapat, tidak adanya rasa peduli antar pengguna jalan dikarenakan kurangnya pengetahuan soal etika dalam berkendara yang baik.

“Masing-masing mementingkan dirinya sendiri, rasa tidak sabar tadi membuat antar pengendara tidak mau berbagi jalan maupun menunggu,” ucap Agus kepada Kompas.com, Sabtu (2/10/2021).

Salah satu penyebab kelakuan pengendara yang egois tadi adalah karena ketika belajar mengendarai motor, hanya mengenai tekniknya saja. Soal etika berlalu lintas, rambu lalu lintas, dan cara berkendara yang aman tidak mereka pelajari.

Baca juga: BMW Indonesia Digugat Konsumen, Minta Ganti Rugi Rp 4,5 Miliar

Sayangnya, pengendara yang egois tadi jumlahnya cukup banyak. Selain itu juga sudah jadi kebiasaan, sehingga sangat sulit untuk mengubahnya menjadi pengendara yang mau berbagi dan lebih sabar di jalan raya.

“Untuk pengendara yang saat ini sudah terlanjur berkendara di jalan raya, perlu dilakukan sosialisasi dan kegiatan secara masif dari pemerintah atau instansi terkait soal pentingnya etika dalam berkendara,” kata Agus.

Kalau berbicara soal teknik mengoperasikan kendaraan, memang bisa dipelajari dalam waktu singkat. Namun untuk mengubah suatu kebiasaan, butuh waktu yang lama, apalagi jika kesalahan tersebut sudah membudaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau