Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Alasan Pebalap Yamaha Lain Tak Bisa Sekencang Rossi | Insiden Rush Wheelie

Kompas.com - 30/09/2021, 06:02 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

3. Belajar dari Kasus Bakar Mobil Tetangga akibat Parkir Sembarangan

Baru-baru ini viral diberitakan seorang warga yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah, membakar mobil milik tetangganya sendiri lantaran sakit hati gara-gara parkir sembarangan.

Dikutip dari Regional Kompas.com, aksi nekat yang dilakukan oleh pria berinisial AN itu diduga karena sakit hati korban sering memarkir mobil sembarangan di pekarangan rumahnya.

“Tersangka melakukan perbuatan tersebut dikarenakan merasa sakit hati dan tidak terima kendaraan (mobil) milik korban parkir menutupi halaman rumah milik tersangka,” ucap Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Belajar dari Kasus Bakar Mobil Tetangga akibat Parkir Sembarangan

4. Bus Baru PO Bin Ilyas, Pakai Sasis Tronton Premium

Bus pariwisata baru PO Bin IlyasDOK. LAKSANABUS Bus pariwisata baru PO Bin Ilyas

Perusahaan Otobus (PO) Pariwisata Bin Ilyas meluncurkan satu unit bus baru dari karoseri Laksana. Bus tersebut memakai sasis tronton, Mercedes Benz OC 500 RF 2542 yang dipasangkan bodi Legacy SR2 XHD Prime.

Uniknya dari unit ini ada di bagian eksterior, di mana livery dibuat seperti bus tingkat. Jika dilihat dari bagian samping, ada bagian yang dicat hitam, sehingga menimbulkan efek layaknya bus memiliki dua lantai.

Namun sebenarnya, bodi Legacy SR2 XHD ini hanya single deck, alias tidak tingkat. Begitu juga livery di dekat selendang, dibuat layaknya milik Legacy SR2 Double Decker, mungkin orang awam akan melihatnya seperti bus tingkat.

Baca juga: Bus Baru PO Bin Ilyas, Pakai Sasis Tronton Premium

5. Harga Mobil Listrik Bisa Jadi Lebih Murah per Oktober 2021

Ilustrasi mobil listrik ToyotaCARSCOOPS.com Ilustrasi mobil listrik Toyota

Sudah umum diketahui bahwa mulai tanggal 16 Oktober 2021, penerapan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) akan berubah skema penghitungannya.

Pajak penjualan mobil tidak akan dihitung berdasarkan jenis atau model penggeraknya. Namun, akan didasarkan pada hasil emisi yang dikeluarkan serta konsumsi bahan bakarnya.

Jika gas buangan yang dihasilkan mobil makin bersih, maka pajak penjualannya akan semakin murah. Tentu ini akan berpengaruh pada harga jual mobil tersebut di diler-diler nantinya.

Baca juga: Harga Mobil Listrik Bisa Jadi Lebih Murah per Oktober 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com