Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER OTOMOTIF] Alasan Pebalap Yamaha Lain Tak Bisa Sekencang Rossi | Insiden Rush Wheelie

JAKARTA, KOMPAS.com – Maverick Vinales mengaku frustrasi tidak bisa kompetitif dengan Yamaha YZR-M1 hingga akhirnya dia memutuskan untuk berpisah lebih awal.

Kejadian tersebut menarik perhatian mantan pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Selain Valentino Rossi, hanya Lorenzo yang berhasil menjadi juara dunia di era MotoGP bersama Yamaha. Kedua pebalap ini mampu tampil sangat kompetitif dengan Yamaha M1.

Selain Rossi dan Lorenzo, tak banyak pebalap Yamaha lainnya yang bisa akur dengan karakter M1. Banyak pebalap yang gagal kompetitif dengan Yamaha.

Sementara itu, beredar video satu unit Toyota Rush yang menabrak pembatas di area komplek.
Pembatas tersebut diam di bagian bawah kendaraan sehingga membuatnya dalam posisi roda depan terangkat, atau wheelie.

Ketika mengemudi di area tertentu, seperti perumahan, jangan menganggap enteng obyek yang ada di depannya.

Mungkin saja ada perasaan kalau pembatas tadi bisa dilewati, padahal terlalu besar dan akhirnya mengalami kasus yang sama, yaitu tersangkut.

Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Rabu, 29 September 2021:

1. Lorenzo Ungkap Alasan Pebalap Yamaha Lainnya Tak Bisa Sekencang Rossi

Lorenzo menambahkan, pebalap yang bagus seperti Vinales, mungkin gaya balapnya tidak cocok dengan Yamaha. Sehingga, sulit untuk menyamai level Quartararo.

"Itu juga terjadi pada Cal Crutchlow, Andrea Dovizioso, Pol Espargaro, atau Ben Spies, mereka tidak bisa sekencang Valentino Rossi atau saya," kata Lorenzo.

Lorenzo mengatakan, tidak ada yang menyangka Quartararo bisa sangat kompetitif sejak awal bersama Petronas Yamaha Sepang Racing Team (SRT) di 2019.

2. Insiden Rush Wheelie, Biaya Perbaikannya Bisa Puluha Juta Rupiah

Suparna, Service Head Auto2000 Cilandak Lebakbulus mengatakan, bagian yang rusak selain bumper depan, ada cover mesin yang posisinya di kolong bagian depan.

“Lalu di area depan ada radiator dan kondensor AC. Fan radiator dan motornya juga bisa kena, begitu juga frame depan yang letaknya di belakang bumper dan di depan radiator,” ucap Suparna kepada Kompas.com, Rabu (29/9/2021).

Belum berhenti sampai di situ, bagian cross member juga sudah pasti kena kalau mobil sudah naik seperti itu. Bagian rack steer, engine bagian bawah (oil pan) sudah bisa kena.

3. Belajar dari Kasus Bakar Mobil Tetangga akibat Parkir Sembarangan

Baru-baru ini viral diberitakan seorang warga yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah, membakar mobil milik tetangganya sendiri lantaran sakit hati gara-gara parkir sembarangan.

Dikutip dari Regional Kompas.com, aksi nekat yang dilakukan oleh pria berinisial AN itu diduga karena sakit hati korban sering memarkir mobil sembarangan di pekarangan rumahnya.

“Tersangka melakukan perbuatan tersebut dikarenakan merasa sakit hati dan tidak terima kendaraan (mobil) milik korban parkir menutupi halaman rumah milik tersangka,” ucap Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Selasa (28/9/2021).

4. Bus Baru PO Bin Ilyas, Pakai Sasis Tronton Premium

Perusahaan Otobus (PO) Pariwisata Bin Ilyas meluncurkan satu unit bus baru dari karoseri Laksana. Bus tersebut memakai sasis tronton, Mercedes Benz OC 500 RF 2542 yang dipasangkan bodi Legacy SR2 XHD Prime.

Uniknya dari unit ini ada di bagian eksterior, di mana livery dibuat seperti bus tingkat. Jika dilihat dari bagian samping, ada bagian yang dicat hitam, sehingga menimbulkan efek layaknya bus memiliki dua lantai.

Namun sebenarnya, bodi Legacy SR2 XHD ini hanya single deck, alias tidak tingkat. Begitu juga livery di dekat selendang, dibuat layaknya milik Legacy SR2 Double Decker, mungkin orang awam akan melihatnya seperti bus tingkat.

5. Harga Mobil Listrik Bisa Jadi Lebih Murah per Oktober 2021

Sudah umum diketahui bahwa mulai tanggal 16 Oktober 2021, penerapan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) akan berubah skema penghitungannya.

Pajak penjualan mobil tidak akan dihitung berdasarkan jenis atau model penggeraknya. Namun, akan didasarkan pada hasil emisi yang dikeluarkan serta konsumsi bahan bakarnya.

Jika gas buangan yang dihasilkan mobil makin bersih, maka pajak penjualannya akan semakin murah. Tentu ini akan berpengaruh pada harga jual mobil tersebut di diler-diler nantinya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/30/060200515/-populer-otomotif-alasan-pebalap-yamaha-lain-tak-bisa-sekencang-rossi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke