JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Petronas Yamaha SRT Valentino Rossi akhirnya memutuskan untuk gantung helm.
Selama hampir genap 26 musim dilalui, ia mengumukan untuk pensiun dari ajang MotoGP musim depan lewat konferensi pers jelang GP Styria, Austria, beberapa waktu lalu.
Sejak memulai debutnya di kelas 125 cc pada 1996, Rossi berhasil menyabet sembilan gelar juara dunia, tujuh diantaranya ia raih di kelas premier alias MotoGP.
Tak heran jika dirinya menjadi salah satu pebalap terhebat dalam sejarah MotoGP.
Baca juga: Jadi Rekan Setim, Dovizioso Sadar pada Perubahan Sifat Rossi
Ada beberapa hal yang begitu identik dengan sosok Valentino Rossi, seperti nomor 46 dan julukan The Doctor.
Bicara soal julukan, sejak awal karirnya berkecimpung di dunia balap Rossi dikenal memiliki beberapa julukan. Sebut saja mulai dari 'Valentinik', 'Rossifumi', sampai The Doctor.
Dari sekian banyak julukan itu, tentu saja julukan The Doctor yang paling melekat bagi pebalap asal Italia ini.
Lantas, bagaimana asal muasal Valentino Rossi dijuluki The Doctor?
Rossi mengaku tidak ada alasan yang jelas mengapa julukan itu disematkan pada dirinya, panggilan The Doctor sudah ada sejak Rossi mendominasi kategori 500cc.
“Di Italia, Anda akan dipanggil dengan sebutan The Doctor jika ahli dalam melakukan hal tertentu, apalagi sudah berada di tingkat atau level tertinggi. Itu menjadi alasan yang cukup standar dan logis,” ucap Valentino Rossi dikutip dari laman Hotcars, Minggu (25/9/2021).
Baca juga: Marquez Akui Ducati Lebih Kompetitif dari Yamaha
Sementara itu, ayah Rossi, Graziano Rossi mengungkapkan hal yang sama, bahwa julukan The Doctor tidak memiliki alasan tertentu. Namun, di negaranya (Italia), julukan tersebut merupakan sebuah penghormatan bagi seseorang yang memiliki keahlian khusus.
“Di Italia, The Doctor adalah nama yang diberikan kepada seseorang untuk menunjukkan hormat. Tapi menurut saya tidak ada alasan tertentu, namun julukan itu indah dan penting,” kata Graziano.
Terlepas dari itu semua, Valentino Rossi memang seorang pebalap MotoGP yang patut diacungi jempol. Di usia 42 tahun, yang sudah tidak muda lagi, ia masih mampu bersaing dengan pebalap-pebalap muda dilintasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.