Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Marc Marquez Kurang Gereget di MotoGP San Marino

Kompas.com - 21/09/2021, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda Marc Marquez tampil kurang gereget di MotoGP San Marino yang berlangsung di Sirkuit Misano, Minggu (19/10/2021) lalu. 

Sebelumnya, pebalap yang mendapat julukan The Baby Alien itu bertekad untuk tampil kompetitif. Sayangnya, kecepatan Marquez tak mampu mengalahkan tiga rider lain yang berada di depannya, sehingga ia harus puas finis di posisi keempat.

“Tujuan saya di GP San Marino adalah tampil kompetitif dan berjuang untuk meraih kemenangan. Namun masih banyak kekurangan dalam diri saya sehingga sulit untuk mencapai tujuan itu,” ucap Marquez, dikutip dari laman Speedweek, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Deretan Pebalap MotoGP yang Berstatus Juara Dunia Moto2

“Pada balapan kali ini saya finis keempat, dan saya kehilangan 10,2 detik. Kecepatan saya tertinggal jauh dari Franceso Bagnaia dan Fabio Quartararo hari ini. Bastianini juga sangat kuat dan kompetitif,” lanjutnya.

Selain karena merasa banyak kekurangan yang dirasakan di motor RC213V miliknya, cedera pada lengan kanan Marquez yang belum pulih 100 persen juga menjadi penghambat dirinya untuk mengeluarkan perfoma terbaiknya.

“Saya juga sadar kondisi fisik belum pulih 100 persen. Jika saya bisa menghilangkan titik lemah ini, saya bisa cepat. Rekan setim saya tampil baik di akhir pekan ini, jadi saya rasa kami telah mencapai tingkat tertentu,” lanjutnya.

Baca juga: Bagnaia Sebut Lebih Sulit Lawan Quartararo daripada Marquez

Sebagai pebalap terbaik Honda, Marquez merasa memiliki tanggung jawab untuk selalu memberikan hasil yang baik. Pebalap asal Spanyol itu memiliki tekad untuk membawa Honda selalu naik podium di setiap seri MotoGP.

“Jadi, finis di posisi keempat bukanlah hasil terbaik. Itu tidak cukup bagi saya, kerena saya adalah pebalap terbaik Honda. Saya ingin selalu berjuang untuk kemenangan balapan di setiap akhir pekannya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Karena Dikorupsi, Jalan Layang Tol MBZ Tak Aman Dilewati Truk Tronton dan Trailer

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Menangis, Hampir Resmikan Eiger Adventure Land yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Bogor yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Menangis Lihat Kerusakan Alam Puncak, Dedi Mulyadi: Siapa yang Beri izin?

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Kenaikan Pangkat Mayor Teddy Disebut Janggal, Ini Jawaban TNI AD

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dedi Mulyadi Akan Cabut Sertifikat Bantaran Sungai di Bawah 5 Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau