Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Bus Listrik Bakal Beroperasi di DKI Jakarta

Kompas.com - 12/09/2021, 09:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bersama PT Higer Maju Indonesia (HMI) baru saja meresmikan uji coba bus listrik merek Higer. Bus ini nantinya akan mengisi rute Blok M – Balai Kota dengan masa uji coba selama tiga bulan.

Higer merupakan merek kedua yang menguji coba bus listriknya bersama dengan Transjakarta. Sebelumnya, pada tahun 2020, Transjakarta juga sudah melakukan uji coba bus listrik merek BYD.

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, uji coba bus listrik ini merupakan bagian rencana jangka panjang perusahaan yang sudah dilakukan sejak tahun 2020.

Baca juga: Simulasi Kredit Yamaha All New Nmax 155, Cicilan Mulai Rp 1 Jutaan

uji coba bus listrik higerKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI uji coba bus listrik higer

“Pada tahun 2020 kita sudah uji coba satu merek, Higer ini menjadi yang kedua. Untuk bus merek yang pertama, barangnya sudah sampai di Jakarta,” ucap Jhony di Jakarta, Jumat (10/9/2021).

Operator pertama yang akan menggunakan bus listrik sebagai armada Transjakarta adalah Mayasari Bakti. Setidaknya sudah ada 20 unit bus listrik BYD yang siap mengaspal di Jakarta, sedangkan 10 unit lagi masih dalam proses.

“30 bus ini termasuk dalam rencana 100 unit bus listrik di tahun 2021 dan akan segera kita lengkapi. Lalu tahun depan kita lanjutkan 300 unit lagi dan sampai 2025 kurang lebih sekitar 5.000 unit,” kata Jhony.

Baca juga: IMI Menolak Ikutan Pusaran Formula E

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir menambahkan, target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selain memiliki kurang lebih 5.000 unit bus listrik tahun 2025, pada tahun 2030 mulai mengurangi bus dengan bahan bakar fosil.

“Sampai 2030, seluruh kendaraan bus Transjakarta berbahan bakar fosil sudah tidak lagi kita gunakan. Ini untuk masyarakat DKI Jakarta yang lebih sehat, sejahtera, dan polusi udara dapat berkurang,” kata Chaidir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com