Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Bonceng Anak Hadap Belakang, Pahami Risikonya

Kompas.com - 11/09/2021, 15:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang pengendara motor pria sedang membonceng anak kecil di jok belakang.

Video yang diunggah oleh akun @streetmannersindonesia, memperlihatkan seorang anak yang meghadap belakang tengah dibonceng oleh seorang pria. Anak kecil tersebut terlihat membungkuk sambil berpegangan erat pada behel motor.

Hal ini tentu sangat berbahaya. Bukan hanya untuk anak kecil saja, melainkan orang lain disekitar. Kemungkinan terjatuh bahkan hingga cedera serius cukup tinggi. Terlebih lagi, baik pengendara maupun anak kecil itu tidak menggunakan helm sebagai piranti keselamatan utama saat naik motor.

Baca juga: Catat Lokasi Penutupan Jalan di Jakarta Saat Crowd Free Night

Membonceng anak di jok belakang ada aturannya. Hal itu pun tidak bisa sembarangan karena tetap ada syaratnya.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sonny Susmana mengatakan, saat mengendarai motor yang harus diperhatikan adalah keseimbangan dalam mengontrol kendaraan.

Untuk memaksimalkan hal tersebut ada beberapa yang harus diperhatikan, salah satunya adalah penumpang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by streetmannersindonesia (@streetmannersindonesia)

“Berdasarkan standar keselamatan, penumpang anak yang kakinya blm mampu menginjak pedal maka diwajibkan menggunakan safety belt. Penumpang hrs menghadap kedepan agar selaras dengan dinamika pergerakan motor, sehingga ketika bermanuver penumpang mampu mengikuti irama keseimbangan dari pengendara,” kata Sony saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/9/2021).

Sony melanjutkan, bermain-main dengan penumpang atau motor yang bergerak dinamis dan di area yg ramai adalah suatu perbuatan yang tidak mendidik.

“Mungkin lucu menurut dirinya tapi hal tersebut membuat proses pembelajaran si anak akan keselamatan terabaikan. Pengemudi harus diingatkan lagi pentingnya menjaga keselamatan penumpangnya dengan posisi duduk yang benar dan menggunakan helm,” kata dia.

Baca juga: Ketua IMI Optimistis WorldSBK Mandalika Bisa Digelar Tepat Waktu

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menambahkan, jika kaki sang anak masih terlalu pendek maka bisa ditaruh semacam tempat duduk tambahan agar bisa menapak sandaran kaki atau memakai semacam pengikat.

Mengapa kaki anak perlu menapak di sandaran kaki, Jusri mengatakan selain posisi duduk anak lebih nyaman, hal itu juga akan berkaitan dengan pengendalian motor.

“Menyikapinya kita taruh kursi tambahan di belakang, karena anak kecil itu pendek, kakinya belum sampai, kita ikatkan dia. Memang membantu, tapi harus ada aturannya lebih dulu dan dikaji lebih jauh,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau