Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Potong Lajur karena Kelewatan Exit Tol, Sangat Berbahaya

Kompas.com - 06/08/2021, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comJalan tol di Indonesia memang digunakan oleh berbagai model pengemudi. Salah satu yang pengemudi yang berbahaya di jalan tol adalah mereka yang memaksa kelaur tol namun menuver dari lajur paling cepat.

Jadi mereka berpikir agar tidak kelewatan pintu keluar tol, lebih baik memotong dan tetap bisa keluar. Sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa pengemudi melakukan aksi potong lajur sampai pintu keluar tol.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting mengatakan, kelompok pertama yang melakukan aksi tersebut adalah pengemudi yang berpengalaman, namun tidak fokus saat mengemudi.

Baca juga: Jelang GP Styria, Motor Pedrosa Dirancang Beda dengan Pebalap KTM Lain

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

“Tahu-tahu ketika dia baru sadar, dia merasa harus keluar exit tol saat itu juga agar tidak kelewatan. Makanya dia langsung belok ke kiri,” kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Kelompok selanjutnya adalah orang yang tidak familiar dengan destinasinya, misalnya dari luar kota. Pengemudi ini menggunakan GPS namun suara yang menunjukkan arah tidak begitu terdengar, sehingga sering terliwat lajur keluarnya.

Baca juga: Biaya dan Prosedur Lengkap Perpanjang STNK 5 Tahunan

“Kemudian ada lagi orang yang memang tidak tahu tata cara menggunakan tol. Biasanya orang ini tidak sering melewati jalan tol, sehingga tidak tahu. Ada yang pelan di kanan, memotong lajur sembarangan, suka-suka mereka,” ucap Jusri.

Jusri menjelaskan, orang-orang seperti ini yang bisa menyebabkan kecelakaan di jalan tol. Manuver dengan langsung memotong banyak lajur di tol ini berbahaya, mengingat banyaknya kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau