Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedah Spesifikasi MV2 4x4 dan Maung Buatan Pindad

Kompas.com - 06/08/2021, 13:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sukses dengan Maung, PT Pindad (Persero) resmi mengenalkan MV2 4x4 yang menjadi kendaraan taktis (rantis) terbarunya.

Secara tampilan, MV2 memiliki tongkrongan yang lebih modern dibandingkan Maung. Namun dari struktur bodi, banyak yang menganggap sama saja.

Begitu juga untuk urusan mesin, padahal bila diperhatikan dari spesifikasi yang diberikan, ada perbedaan dari out-put tenaga dan torsi yang diproduksi.

Baca juga: Pindad MV2 4x4 Dijual Umum, Berapa Harga dan Siapa Targetnya ?

Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.

Untuk lebih jelasnya, kita akan coba bedah perbedaan antara Maung dan MV2 4x4 mulai dari desain, kaki-kaki, sampai performanya.

Desain

Seperti disinggung sebelumnya, kemasan MV2 memiliki visual yang lebih modern dan terkesan futuristik. Apalagi dari bagian bumper dan gril yang dibuat menyipit dan dilengkapi pencahayaan LED serta dibalut kelir biru muda.

Tak hanya itu, bagian depan juga dilengkapi dengan winch layaknya kendaraan 4x4 pada umumnya. Hal yang sama juga diterapkan pada Maung, hanya saja memang bagian depan Maung terkesan lebih militer.

Pindad MV2 4x4KOMPAS.com/STANLY RAVEL Pindad MV2 4x4

Dari segi dimensi, MV2 memiliki panjang 5.220 mm, lebar 2.010 mm, dan tinggi 1.860 mm. Sementara Maung memiliki panjang 4.931 mm, tinggi 1.820 mm, dan lebar 1.640 mm.

Berdasarkan hal tersebut, jelas soal dimensi MV2 lebih unggul, tak heran bila VP Inovasi PT Pindad (Persero) Windu Paramartha, mengklaim interiornya lebih lapang dan modern.

Kaki-kaki

Meski memiliki dimensi besar, namun MV2 juga disiapkan sebagai kendaraan penjelajah segala medan karena lahir dengan konsep militer. Karena itu, kaki-kaki pun ikut diperkuat untuk menunjang aktivitasnya.

Suspensi depan mengaplikasi independent double wishbone, sedangkan bagian belakang MV2 mengusung four link with coilover shock.

Untuk Maung, bagian depan menggunakan independent coilover shock long arm, dan belakang Rigid, coilover shock, serta four link arm. Keduanya menggunakan pelek serupa dengan ban mud terrain.

Dapur pacu

Untuk tenaga, seperti diketahui Maung mengadopsi mesin Toyota Hilux berkapasitas 2.494 cc turbo diesel dengan tenaga 149 tk dan torsi badak 400 Nm. Tenaganya disalurkan ke sistem pengerak empat roda melalui transmisi manual 6 percepatan.

Baca juga: Pindad Kenalkan MV2 4x4, Mirip Maung Versi Modern

Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.

 

Secara daya, Maung memang memiliki asupan yang cukup kuat, tak heran ketika beberapa waktu lalu redaksi menjajalnya pun dibuat kagum dengan torsi pada putaran bawahnya.

Pindad mengklaim kecepatan maksimal Maung mencapai 120 kpj, dengan kapasitas BBM 80 liter dan diklaim mampu menjelajah 800 km pada posisi full tank.

Untuk MV2, mengusung penggerak empat roda dan transmisi yang sama, namun dengan hasil tenaga yang lebih kalem.

Dari data yang diberikan, mesin turbo diesel MV2 mampu memproduksi tenaga 136 tk pada putaran 3.200 rpm dan torsi maksimal 385 dari rpm 1.600 sampai 2.600.

Kendaraan ringan taktis Maung ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Maung memiliki 150 HP, harus bisa melewati genangan air minimal 70 cm, mampu menanjak hingga tanjakan 30 derajat,  jalan miring, dan mampu menempuh jarak hingga 600 km.Dok PINDAD Kendaraan ringan taktis Maung ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Maung memiliki 150 HP, harus bisa melewati genangan air minimal 70 cm, mampu menanjak hingga tanjakan 30 derajat, jalan miring, dan mampu menempuh jarak hingga 600 km.

Kecepatan maksimalnya juga sama, 120 kpj, tapi urusan jarak tempuh masih unggul Maung lantaran MV2 hanya mampu hingga 600 km dalam kondisi BBM penuh.

MV2 memiliki daya tanjak 60 persen, kemiringan 30 persen, serta mengarung (fording) 0,75 m. Sayang Pindad tak memberikan spesifikasi lengkap soal jenis mesin diesel yang digunakan, termasuk kubikasinya. 

Baca juga: Selain Toyota, Pindad Sediakan Maung Versi Sipil Bermesin Isuzu

Tapi bila diperhatikan, hasil tenaga MV2 ini mirip-mirip dengan Isuzu D-Max. Apalagi sebelumnya Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, pernah memberikan informasi bila selain Toyota, dalam pengembangan Maung, pihaknya juga mengandeng Ford dan Isuzu.

Pindad MV2 4x4KOMPAS.com/STANLY RAVEL Pindad MV2 4x4

Bicara sensasi berkendara memang belum bisa diutarkan, redaksi juga masih menunggu kesempatan merasakan MV2 4x4. Sedangkan terkait harga, sampai saat ini juga belum ada informasi.

Meski demikian, sebelumnya MV2 4x4 sudah digadang-gadang bisa dinikmati pasar selain militer. Dengan demikian, artinya akan dipasarkan untuk sipil seperti Maung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau