KLATEN, KOMPAS.com - Penting memastikan performa air conditioner (AC) pada mobil prima, sebelum digunakan untuk perjalanan, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Jangan sampai performa AC mendadak tidak dingin di perjalanan, karena hal itu dapat mengurangi kenyamanan penumpang. Terlebih lagi, masa liburan Nataru sudah memasuki musim penghujan.
Performa AC kurang prima, tak hanya membuat penumpang kurang nyaman, tapi juga bisa menyebabkan pengemudi terganggu pandangannya, akibat embun di kaca depan yang muncul berkat proses kondensasi.
Baca juga: Benarkah AC Mobil Dikatakan Dingin Bila Sudah Muncul Uap Es?
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa performa AC mobil kurang prima.
1. Embusan Angin Kurang Dingin
“Salah satu tanda paling jelas, angin yang berembus ventilasi AC terasa tidak dingin atau hanya sedikit sejuk meskipun suhu sudah diatur ke tingkat paling rendah,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (2/12/2024).
Hardi mengatakan, kondisi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti kebocoran freon, atau masalah pada kompresor.
Baca juga: Benarkah AC Mobil Lawas Tak Bisa Dingin Seperti Mobil Baru?
2. AC Mengeluarkan Bau Tak Sedap
“Selain dingin, embusan angin AC normalnya segar, bila muncul bau busuk atau apek, bisa menunjukkan adanya jamur atau kotoran yang menumpuk di evaporator dan filternya,” ucap Hardi.
Menurut Hardi, peristiwa itu akan muncul ketika AC mobil jarang diservis, sehingga evaporator menjadi lembab, dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
3. AC Bunyi Abnormal
“Jika AC mobil mengeluarkan suara yang tidak biasa, seperti bunyi mendesis, berderak, atau berdengung, bisa jadi ada masalah pada kompresor, blower, atau freon kurang,” ucap Hardi.
Baca juga: Bolehkah Menambah Freon AC Mobil karena Sudah Tak Dingin?
4. Muncul Embun di Kaca
Hardi mengatakan, embun yang terbentuk di kaca mobil, meskipun AC sedang menyala dengan baik, bisa menandakan masalah pada sistem AC.
“Artinya, suhu udara di dalam kabin terlalu tinggi daripada suhu udara di luar, akibatnya kaca bagian dalam mobil berembun, embun juga bisa muncul di kaca bagian luar bila suhu di dalam kabin lebih rendah,” ucap Hardi.