JAKARTA, KOMPAS.com - Lewat akun Instagram pribadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, meminta polisi menertibkan para pengendara motor gede yang sering ugal-ugalan.
Sahroni menulis bahwa tiap akhir pekan ruas jalan di Bintaro, Tangerang Selatan, sering dijadikan ajang kebut-kebutan.
"Miris dan sedih... Kejadian Balap Balapan Motor gede di Bintaro Loops menelan Korban ... motor gede lawan Motor kecil... puteran di shell bintaro para Pebalap Motor gede tarik tarikan dan setiap wekeend di Bintaro banyak sekali motor gede kebut2an... Mohon atensi Dirlantas Polda metro," tulisnya dikutip Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Moge yang Sering Balapan di Bintaro Ditertibkan
View this post on Instagram
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, kebut-kebutan atau bahkan balap liar adalah masalah sosial yang selalu berulang.
Balap liar kata Jusri, tak cuma terjadi di Indonesia tapi di hampir di semua negara di dunia dari negara berkembang sampai negara maju.
Kebut-kebutan di jalan terjadi karena pelaku merasakan sensasi saat berjalan kencang. Sensasinya bahkan disebut berbeda jika dibandingkan balapan di sirkuit.
"Ini tidak hanya terjadi di negara berkembang, tapi dari negara miskin sampai negara maju, dan sampai sekarang balap liar ada. Di Amerika Serikat ada, di Jerman ada, karena balap liar ini menawarkan sensasi yang luar biasa dibandingkan di sirkuit," kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurut Jusri, pebalap liar atau orang yang suka kebut-kebutan di jalan akan berhenti pada usia tertentu. Tapi kemudian digantikan generasi lain di bawahnya.
Baca juga: Jangan Norak, Pakai Lampu Sorot Jadi Lampu Rem
"Para mantan pebalap liar itu yang melakukan balap liar ketika mereka sudah mulai tua di ambang 40 tahun ke atas tidak ada hobi otomotif sama sekali, tidak semua pebalap atau suporternya (yang suka nonton balap liar) suka dengan otomotif pada akhirnya," katanya.
Jusri mengatakan, karakter semacam ini ialah fenomena dari kelompok atau orang-orang yang sedang mencari jati diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.