Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Kuning yang Makin Diabaikan di Persimpangan

Kompas.com - 30/07/2021, 09:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comLampu lalu lintas merupakan alat untuk mengatur arus lalu lintas di persimpangan. Umumnya, lampu lalu lintas terdiri dari tiga warna, hijau untuk maju, kuning menandakan hati-hati dan merah artinya berhenti.

Namun, sering sekali terlihat di persimpangan, beberapa pengendara motor yang menerobos padahal lampu lagi menyala kuning, sesaat sebelum berubah merah. Begitu juga ketika lampu kuning menyala saat mau berubah hijau, banyak juga yang sudah tancap gas.

Bisa dibilang yang diikuti pengendara ini hanya hijau dan merah, sedangkan kuning dianggap tetap bisa maju. Padahal, arti dari lampu kuning yang berhati-hati sebenarnya untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat melewati persimpangan.

Baca juga: Mau Kredit Toyota Rush, Berapa Gaji Minimal supaya Lolos Leasing?

Terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua pengendara sepeda motor di sebuah persimpangan jalan di Probolinggo.instagram.com/agoez_bandz4 Terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua pengendara sepeda motor di sebuah persimpangan jalan di Probolinggo.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, mungkin sudah menjadi budaya, rata-rata pengendara motor di Indonesia kurang sabar ketika di jalan raya. Sehingga mereka tidak menghiraukan sinyal bahaya (lampu kuning) di lampu lalu lintas.

“Sebenarnya mereka paham artinya lampu kuning, cuma diabaikan. Mereka menganggapnya jika warna kuning masih boleh untuk jalan. Mereka juga tidak mau menunggu saat terkena lampu merah,” kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Agus menjelaskan, lampu kuning merupakan isyarat agar pengendara berhati-hati saat melewati jalan di depannya. Jika lampu kuning menyala setelah hijau, maka pengendara harus mengurangi kecepatannya dan bersiap berhenti.

Baca juga: Permintaan Marc Marquez buat Hadapi Kecepatan Yamaha dan Ducati

“Sedangkan jika lampu kuning menyala setelah warna merah, maka pengendara bersiap-siap untuk berjalan ketika lampu warna hijau menyala,” kata Agus.

Sayangnya, kebiasaan menerobos lampu kuning ini sudah sering dilakukan. Sehingga orang sangat sulit untuk mengubah kebiasaan buruknya yang berbahaya.

“Saat diedukasi memang semua nurut, tapi pelaksanaan di jalan raya kadang enggak sesuai. Karena sudah jadi habit yang susah dihilangkan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau