Ban mobil atau sepeda motor akan kempis jika jarang digunakan. Proses penyusutannya makin cepat jika kendaraan diparkir dan ban menyentuh alas semen atau keramik.
Kondisi tersebut bisa karena berkaitan dengan suhu luar ruangan. Saat suhu di luar turun, maka akan membuat udara di dalam ban ikut menyusut, sehingga mengakibatkan tekanan ban berkurang.
Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire Dodiyanto mengatakan, suhu luar ruangan berpengaruh pada tekanan ban lantaran ban terbuat dari karet.
“Ban itu sebetulnya memiliki pori-pori walaupun tidak kelihatan. Begitu dia bersentuhan langsung dengan keramik atau semen, pori-porinya akan terbuka,” ucap Dodi kepada Kompas.com.
Senada dengan Dodi, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggu Tbk, Zulpata Zainal mengatakan, udara berkurang karena karet ban tidak benar-benar padat. Terdapat pori-pori meskipun dalam ukuran yang sangat kecil.
“Karet ban itu tidak padat, ada pori-porinya yang kecil sekali. Bahkan pelek juga ada (pori-porinya). Nah, tekanan udara bisa keluar melalui pori-pori tersebut,” ucap Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/7/2021).
Zulpata menyarankan, untuk mencegah penyusutan tekanan udara di dalam ban, pemilik kendaraan sebaiknya tidak memarkir kendaraan di lantai yang dingin. Sebab hal itu akan mempercepat tekanan udara menyusut.
Cara lainnya ialah memakai nitrogen. Menurut Zulpata, nitrogen memiliki molekul udara yang lebih besar. Keunggulannya ialah lebih stabil sehingga tidak mudah menyusut saat udara dingin dan memuai saat panas.
“Tapi, pemilik kendaraan tetap harus memperhatikan tekanan udara yang direkomendasikan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.