Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi dan Tantangan Indonesia Menerjang Era Kendaraan Listrik

Kompas.com - 25/06/2021, 11:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Hal tersebut membuat baterai lebih murah, termasuk inovasi solid baterai dan pengembangan basis storage hidrogen.

Baca juga: Kemenhub Bilang Korea, Jepang, dan China Tertarik pada Proving Ground

“Dengan demikian kita harus mengantisipasi perkembangan ini karena akan membawa dampak pada baterai yang lebih murah, energi yang dihasilkan lebih tinggi dan waktu pengisian yang singkat,” ujar Taufiek.

Ia pun mengingatkan akan teknologi disruptive battery yang mengindikasikan ketersediaan nikel, mangan dan kobalt melimpah tidak menjamin produksi baterai yang mengandalkan material ini akan berhasil.

Pertimbangan biaya dan kemampuan storage dari material baru juga harus diantisipasi. Jadi, pengembangan industri baterai perlu didukung dengan industri daur ulang.

Baterai yang nantinya akan menjadi limbah memerlukan penanganan yang komprehensif, antara lain dengan daur ulang agar proses pemurnian dapat dilakukan.

“Limbah baterai serta beberapa jenis scrap dari paduan nikel sangat memungkinkan untuk didaur ulang sehingga dihasilkan beberapa jenis produk yang bernilai tinggi,” kata Taufiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com