JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini mobil bertransmisi otomatis bisa dibilang lebih banyak dipilih ketimbang transmisi manual. Kepraktisan jadi daya tarik utama buat konsumen di wilayah perkotaan yang sering dilanda kemacetan.
Pakai mobil matik, pengemudi tidak perlu lagi menekan pedal kopling ketika berpindah gigi atau sedang merayap di tengah padatnya lalu lintas.
Namun, sejak kapan mobil matik banyak dipilih konsumen? Dilansir dari The Telegraph (19/6/2021), Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) melakukan survei soal pilihan transmisi mobil pada konsumen di Inggris.
Baca juga: Kenapa Truk dan Bus Bertahan Pakai Transmisi Manual?
Hasilnya, lebih dari 70 persen konsumen memilih menggunakan mobil matik sejak 2007. Sementara pada 2018, tercatat ada 8,4 juta mobil otomatis beredar di jalanan Inggris.
Alasannya sederhana, konsumen menikmati mudahnya pengoperasian transmisi matik. Sementara girboks manual memang masih dipilih beberapa konsumen, tapi popularitasnya menurun seiring ketersediaan transmisi matik.
Mike Fiske, analis senior dari IHS Markit, mengatakan, mobil manual tidak lagi jadi pilihan konsumen saat ini.
Baca juga: Sinyal Kuat N7X Jadi Suksesor Honda BR-V, Harga Mulai Bocor
Menurut catatan IHS, pada 2012 pasar mobil manual masih mendapatkan 6,8 persen market share untuk penjualan mobil di Amerika Serikat. Tapi angka tersebut terus merosot menjadi sekitar 3,5 persen pada 2018.
IHS juga memprediksi komposisi mobil manual yang dijual pada 2023 akan semakin sedikit, menjadi sekitar 2,6 persen saja.
“Kami melihatnya semakin rendah,” ujar Fiske, seperti dikutip dari laman USA Today (19/6/2021).
Baca juga: Sekarang Bikin SIM A Harus Punya Sertifikat dari Sekolah Mengemudi
Sejumlah merek otomotif bahkan mulai menghentikan penjualan mobil manualnya, semisal beberapa merek di bawah Volkswagen Group.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.