JAKARTA, KOMPAS.com – Tekanan angin pada ban mobil wajib dicek paling tidak satu minggu sekali. Tujuannya agar tekanan angin tidak berkurang di bawah batas rekomendasi.
Untuk menghindari gejala kurang angin, banyak pemilik mobil yang sengaja melebihkan tekanan angin. Apa efeknya jika tekanan ban mobil sering kelebihan?
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, kerugian langsung yang bakal dirasakan pengemudi adalah tidak nyaman.
Baca juga: Masuk Tol, Jangan Langsung Potong ke Lajur Paling Kanan
“Tekanan angin ban mobil yang berlebih akan memicu efek negatif yang seharusnya bisa dihindari,” ujar Zulpata kepada Kompas.com, belum lama ini.
“Seperti bantingan mobil yang terasa lebih keras serta getaran yang lebih terasa,” kata dia.
Menurutnya, tekanan angin pada dasarnya bisa meningkat dari tekanan normal sewaku mobl melaju.
Baca juga: Mobil Tabrak Taksi dan Dua Sepeda Motor, Bahaya Mabuk Saat Berkendara
Hal ini bisa terjadi karena ban yang bergesekan dengan permukaan jalan menyebabkan udara memuai karena panas.
Ketika dalam kondisi normal ban sudah kelebihan angin, tekanan ban bakal menjadi lebih tinggi sewaktu ban mobil bergulir.
“Alhasil, ban menjadi lebih keras dan tidak bisa meredam guncangan atau getaran dari jalan,” ucap Zulpata.
“Tekanan angin juga bisa mendekati limit pressure load dari ban itu sendiri. Tapi, ban tidak mudah pecah jika kelebihan angin. Justru saat kekurangan angin, ban lebih mudah pecah,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.