JAKARTA, KOMPAS.com – Dengan semakin tergerusnya pasar sedan, Nissan berencana mempersempit jalur pengembangan mobil dan berencana untuk menghapus salah satu segmen.
Dilansir dari Nikkei Asia (15/6/2021), Nissan Motor akan mengakhiri pengembangan versi baru dari semua sedan di Jepang.
Kabar ini tersiar dari pemasok utama komponen yang dan orang-orang yang mengetahui rencana tersebut.
Baca juga: Kenapa Mobil Baru dari Diler Diisi Bensin Hanya Setengah Tangki
Keempat model sedan yang dijual di Jepang akan terpengaruh oleh rencana ini, termasuk Skyline yang sudah diproduksi sejak lama dan jadi salah satu model legend Nissan.
Nissan masih menolak mengomentari rencana pengembangannya. Namun, rencana ini diprediksi menjadi bagian dari aliansi dengan Renault dan Mitsubishi Motors.
Di mana mereka bakal menyalurkan lebih banyak investasi ke SUV dan kendaraan listrik, serta segmen lain yang berpotensi.
Baca juga: Kasus Premanisme Pengemudi Truk di Tanjung Priok gara-gara Macet
Nissan juga belum memutuskan apakah akan berhenti membuat Skyline, yang memulai debutnya pada 1957.
Baru-baru ini, Nissan mengumumkan untuk mendedikasikan pabrik untuk mobil listrik dan memulai perakitan kendaraan listrik Ariya di Tochigi, utara Tokyo, yang mana sebelumnya merupakan basis produksi untuk Skyline dan sedan lainnya.
Seperti diketahui, Nissan Skyline adalah model tertua Nissan yang masih diproduksi dan memiliki basis penggemar yang cukup banyak.
Baca juga: Syarat dan Cara Bayar Pajak Kendaraan Lima Tahunan
Tapi segmen sedan belakangan ini berada di bawah tekanan dari SUV, yang telah menyedot banyak konsumen, terutama kalangan generasi muda.
Menurut data dari firma riset pasar MarkLines, Nissan menjual sebanyak 5.800 unit dari empat model sedan pada tahun 2020, atau hanya 1 persen dari seluruh penjualan kendaraan barunya.
Saat mencapai puncaknya, penjualan Skyline pada dekade 1970-an pernah mencapai 660.000 unit selama empat tahun.
Baca juga: Honda CB150 Verza Punya Baju Baru, Harga Masih Sama
Skyline pernah laku sekitar 660.000 unit selama empat tahun pada 1970-an, ketika model tersebut mencapai puncak penjualannya.
Meskipun mengalami penurunan di Jepang, nasib sedan Nissan masih lebih baik di luar negeri. Tercatat sebanyak 950.000 unit model sedan masih bisa terjual di sejumlah pasar utama. Walaupun ini turun signifikan dari sekitar 1,7 juta unit pada tahun 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.