Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chery Tak Sengaja Membocorkan Model Andalan untuk Kembali di Indonesia

Kompas.com - 11/06/2021, 10:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini sistem teknologi kendaraan cerdas atau biasa disebut intelligent vehicle tengah menjadi arah strategis baru bagi industri otomotif global.

Bahkan, menurut Worldwide Intelligent Connected Vehicle Forecast 2020-2024 yang dirilis International Data Corporation (IDC), mobil cerdas bakal menguasai 16,8 persen pasar atau 93,23 juta unit.

Pasalnya, melalui pemanfaatan kecerdasan buatan, internet, serta teknologi informasi pada mobil mampu menciptakan ruang inovasi dan sensasi baru guna memudahkan proses bepergian yang aman.

Baca juga: Chery Balik ke Indonesia Bulan Depan, Ikut GIIAS 2021?

Mantan CEO Waymo, John Krafcikbusinessinsider.com Mantan CEO Waymo, John Krafcik

Tak heran, berbagai industri terkait mulai berlomba-lomba melakukan pengembangan kendaraan cerdas, seperti Apple, Microsoft, Baidu, Huawei, serta raksasa perusahaan teknologi lainnya. Sementara di sisi produsen otomotif, ada Volkswagen, Ford, Toyota, Volvo, Tesla, sampai merek mobil asal China yakni Chery.

Namun, sampai saat ini, perusahaan tekonologi global yang sudah memasuki pasar dan memicu ledakan dalam hal penelitian dan pengembangan.

Sebagai contoh, Google lewat mobil self-driving Waymo pada 2009, Apple dengan meluncurkan iOS dalam strategi mobil pada 2013, Baidu dengan AloV, dan internet of vehicle atau IoV dari Amazon.

Tak hanya itu, Microsoft melakukan hal terbaiknya untuk membuat platform dan bekerja sama dengan banyak manufaktur otomotif menyediakan solusi mobilitas cerdas.

Baca juga: Leasing Sulit Kasih Kredit Kendaraan Listrik

Google Self Driving CarGoogle Google Self Driving Car

Adapun Huawei fokus pada teknologi ICT untuk membantu produsen mobil meningkatkan produk. Mereka bermitra dengan puluhan merek mobil untuk melakukan R&D dalam mengemudi otonom, koneksi cerdas, 5GIoV, dan teknologi lainnya.

"Sedangkan pendekatan transformasi kendaraan cerdas produsen otomotif terbagi tiga jenis. Pertama, pada R&D seperti Ford dan General Motors," ujar Marketing Director of RHD Region Qin Gang dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

"Kedua fokus pada aplikasi IoV untuk meningkatkan teknologi produk seperti Toyota dan Volkswagen. Sedangkan tipe ketiga menyediakan solusi cerdas secara keseluruhan," ujar Qin.

Baca juga: Kembali Hadir di Indonesia, Chery Mau Buat Pabrik?

Fitur pintar Chery Lion Fitur pintar Chery Lion

Pabrikan mobil China yang memiliki pengembangan dan ekosistem aplikasi internet terbuka, kata Qin, memiliki potensi untuk masuk ke tahap tiga tersebut.

Sehingga, mampu melaju lebih dahulu dibanding merek mobil asal Amerika Serikat dan Jepang.

"Salah satunya ialah Chery yang meluncurkan model Lion pada 2018 lalu dengan memiliki lima platform solusi cerdas, yaitu i-Drive untuk mengemudi secara otonom, i-Connect untuk koneksi cerdas," kata dia.

Kemudian, i-Make untuk manufaktur cerdas, i-Digital untuk operasi data besar, dan i-Mobility untuk layanan mobilitas masa depan.

Merek otomotif asal China, Chery bakal kembali ke Indonesia tahun inidok.Chery Merek otomotif asal China, Chery bakal kembali ke Indonesia tahun ini

Rencana gebrakan Chery di pasar Indonesia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau