Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Memilih Mobil Bongsor, Mengapa Tidak!

Kompas.com - 13/04/2021, 10:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Genre mobil bongsor dengan dimensi bodi yang relatif besar, seperti sport utility vehicle (SUV) semakin diminati. Tidak sedikit pihak produsen otomotif  menghadirkan beragam inovasi baru agar SUV bisa memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia, tidak terkecuali bagi kaum hawa.

Pengendara wanita saat ini sudah cukup lihai berkendara di jalan raya. Selain menggunakan mobil jenis hatchback dan city car, banyak dari mereka yang menyukai karakter mobil kokoh dan tangguh seperti SUV.

 

Tapi, tidak jarang juga pengemudi wanita yang mengalami kesulitan mengendarai SUV, lantaran ukurannya yang besar, tidak seperti city car atau hatchback.

Baca juga: Xpander AP4 Juarai Fortuna Nusantara Tropical Sprint Rally 2021

Terkait hal ini, Director and Founder Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting memiliki sedikit tips. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan wanita ketika mengendarai SUV.

“Pertama harus meminimalisir blind spot (titik buta). Hal ini karena dimensi kendaraan yang besar, maka titik butanya juga lebih besar,” ujar Roslianna saat dihubungi Kompas.com Senin (12/4/2021).

Jadi, pastikan pengemudi mendapatkan visibilitas yang baik untuk melihat ke arah jalan, baik itu bagian depan, samping, atau belakang.

Kompas.com menjajal SUV Hyundai Palisade Signature AWD. Hyundai menawarkan kenyamanan dan fitur khas kendaraan premiumKompas.com/Setyo Adi Kompas.com menjajal SUV Hyundai Palisade Signature AWD. Hyundai menawarkan kenyamanan dan fitur khas kendaraan premium

“Kemudian jarak pengereman sebaiknya lebih awal dibandingkan mobil non SUV. Sebab, jarak pengereman (titik hentinya) mobil SUV lebih panjang jika dibandingkan jenis kendaraan hatchback maupun city car,” kata Roslianna.

Terakhir, hindari pergerakan secara tiba-tiba terutama ketika berada di kecepatan tinggi.

Mobil jenis SUV itu cenderung lebih tinggi, sehingga kemungkinan kendaraan terbalik lebih besar,” ucap Roslianna.

Baca juga: Naik Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Sekarang Sebut Tol Layang MBZ

Oleh sebab itu pengemudi wanita juga sebaiknya berlatih, dan menerapkan kemampuan hard skill dan soft skill-nya.

Hard skill adalah ilmu bagaimana kita mengenal, memahami, dan mengoperasikan kendaraan dengan benar. Sementara soft skill adalah ilmu pengemudi dalam menerapkan perilaku, etika, dan kebiasaan yang aman di jalan raya.

Paling terpenting, lanjut Roslianna, adalah membaca buku manual book kendaraan, sebab dengan rajin membaca, maka pemahaman dan penguasaan pada mobil yang dikendarai akan lebih optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com