Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Trik Pemudik Akali Petugas | Mengapa Truk Berjalan Lambat di Lajur Kanan?

Kompas.com - 12/04/2021, 06:02 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah kembali melarang kegiatan mudik Lebaran 2021. Keputusan tersebut diambil menimbang lonjakan kasus Covid-19 yang kerap terjadi usai libur panjang.

Larangan mudik tahun ini pertama kali disampaikan Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy. Larangan mudik Lebaran ini berlaku mulai 6 - 17 Mei 2021.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi mengatakan, dari pengalaman larangan mudik lebaran sebelumnya masih banyak para pemudik yang lolos dari pemeriksaan petugas.

Selain itu, dalam berkendara terdapat etika yang harus ditaati agar tercipta lalu lintas yang aman.

Salah satu etika dalam berkendara adalah menggunakan lajur kanan hanya untuk menyalip atau mendahului.

Namun, di luar jalan tol sering terlihat kendaraan niaga seperti truk menggunakan lajur kanan meski melaju pelan dan sedang tidak mendahului.

Penasaran seperti apa, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal Kompas Otomotif pada Minggu, 11 April 2021.

1. Trik Pemudik Akali Petugas di Pos Penyekatan Larangan Mudik

Petugas memeriksa pengendara di pos pemeriksaan (check point) di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Pemeriksaan tersebut sebagai upaya penyekatan pemudik lokal yang hendak keluar-masuk Provinsi Jabar juga para pelancong ke tempat wisata di daerah masing-masing yang rentan penyebaran COVID-19.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Petugas memeriksa pengendara di pos pemeriksaan (check point) di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Pemeriksaan tersebut sebagai upaya penyekatan pemudik lokal yang hendak keluar-masuk Provinsi Jabar juga para pelancong ke tempat wisata di daerah masing-masing yang rentan penyebaran COVID-19.

Meski dilarang, pemudik bisa sampai kampung tujuan ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun pemudik arah barat Sumatera dan sebagainya.

"Masih banyaknya pemudik yang lolos dari pemeriksaan petugas mengindikasikan adanya titik lemah pada penyekatan," kata Budiyanto dalam rilis resmi, Sabtu (10/4/2021).

Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya itu mengatakan, kejadian ini tentunya menjadi evaluasi bagi petugas untuk lebih akomodatif dalam merespon titik lemah tersebut.

Baca juga: Trik Pemudik Akali Petugas di Pos Penyekatan Larangan Mudik

2. Mengapa Truk Gemar Jalan Lambat di Lajur Kanan?

Truk ODOL yang tertangkap kamera di tengah kampanye social distancing dan work from home.Istimewa Truk ODOL yang tertangkap kamera di tengah kampanye social distancing dan work from home.

Bambang Widjanarko selaku Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY menjelaskan bahwa perilaku sopir truk seperti itu ada alasannya.

"Rata-rata sopir truk paham bahwa kendaraan yang mereka kemudikan besar dan berat,” kata Bambang menjelaskan saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (10/4/2021).

“Maka mereka memilih lajur kanan untuk menghindari hambatan seperti lubang atau kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Hambatan ini yang membuat sopir sering mengerem. Mereka berusaha menghindari potensi itu," ujar dia.

Baca juga: Mengapa Truk Gemar Jalan Lambat di Lajur Kanan?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau