Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Motor Jangan Asal Minum Pertamax Plus, Lihat Rasio Kompresinya

Kompas.com - 01/04/2021, 16:26 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap pemilik sepeda motor pasti ingin yang terbaik untuk kendaraannya. Salah satunya dengan mengisi bahan bakar dengan oktan yang tinggi.

Di Pertamina, disediakan Premium (oktan 88), Pertalite (oktan 90), Pertamax (oktan 92), dan Pertamax Plus (oktan 95). Bahkan, ada juga Pertamax Turbo (oktan 98).

Baca juga: Goyangkan Kendaraan, Kegiatan Mubazir Saat Isi Bensin

Sering kali pengendara mengisi Pertamax Plus pada motor mereka tanpa mengetahui spesifikasi kendaraannya sendiri. Belum tentu oktan yang tinggi sesuai dengan motor yang digunakan.

Isi bensin self serviceKOMPAS.com/Ruly Isi bensin self service

Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Sawangan, mengatakan, sebenarnya di buku pedoman sudah ada penjelasan untuk bahan bakar yang cocok digunakan untuk motor tersebut.

"Semua tergantung spesifikasi motor tersebut atau sederhananya bisa dilihat dari perbandingan kompresi motor tersebut," ujar Asep, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Asep menambahkan, biasanya, untuk kompresi 7:1 sampai 9:1 cukup menggunakan Premium (oktan 88). Jika ingin yang lebih baik, bisa menggunakan Pertalite (oktan 90).

Baca juga: Benarkah Servis Mobil Listrik Murni Bisa Lebih Murah dari Mesin Bensin?

Rata-rata motor zaman sekarang rasio kompresinya minimal 9:1. Untuk itu, akan lebih baik untuk menggunakan Pertalite.

"Untuk kompresi di kisaran 10:1 sampai 11:1, alangkah baiknya menggunakan Pertamax (oktan 92). Lalu, kompresi 11:1 sampai 12:1, sebaiknya pergunakan Pertamax Plus (oktan 95)," kata Asep.

Asep mengatakan, pengendara yang sudah terbiasa dengan motornya akan merasa beda dari tarikan mesin saat menggunakan bensin dengan oktan yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Rasio kompresi mesin.Mazda USA Rasio kompresi mesin.

Wahyudin, Kepala Mekanik AHASS DAM, menjelaskan, setiap brosur motor terdapat lembar spesifikasi. Di situ, selalu tertulis perbandingan kompresi dari mesin yang digunakan motor tersebut.

"Ketidaksesuaian pengunaan bahan bakar ini pada mesin bisa mengakibatkan mesin brebet, kurang tenaga, atau mengelitik," ujar Wahyu.

Mengonsumsi bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi motor, dalam jangka waktu panjang bisa memperbesar risiko kerusakan pada bagian mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau