Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stigma Truk Cabai Ugal-ugalan, Membahayakan Pengguna Jalan Lain

Kompas.com - 27/03/2021, 11:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTruk ringan (light truck) yang kerap dijuluki pembawa cabai di Indonesia memang kerap dimodifikasi. Entah memakai body kit, bak yang penuh stiker, dan menambah terpal untuk atapnya. Selain terkenal akan modifikasi, stigma pengemudi truk cabai juga kerap ugal-ugalan.

Misalnya seperti yang diunggah pada akun Dashcam Indonesia di Instagram. Pada video ini terlihat sebuah truk cabai yang menyalip kendaraan namun di depannya hampir menabrak pengendara motor yang hendak belok.

Melihat kejadian seperti ini, tentu sangat mengkhawatirkan. Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, pengemudi seperti ini sangat berbahaya dan pasti akan berdampak pada pengguna jalan lain.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Mobil Pelat Nomor Dewa yang Minta Jalan?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

“Berdampak pada pengguna jalan lain seperti menabrak kendaraan lain dan pejalan kaki,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Selain itu, Marcell mengatakan kalau truk lebih rentan untuk terbalik karena titik gravitasinya yang tinggi. Kemudian kendaraan yang besar ini juga memiliki jarak pengereman yang lebih jauh dari mobil biasa, jadi tidak bisa disamakan cara mengemudinya.

Baca juga: Tanpa Pengawalan Polisi, Mobil Pelat Nomor Dewa Tak Sakti Lagi

Kemudian perilaku pengemudi truk tadi sangatlah tidak aman dan tidak perlu. Marcell mengatakan, pengemudi berperilaku ugal-ugalan ini datang dari mentalnya.

“Mental show off (pamer), kompetisi atau mereka memang adrenaline jungkie,” kata Marcell.

Sebagai pengguna jalan lain, Marcell mengingatkan jika bertemu truk yang ugal-ugalan, lebih baik beri jalan saja agar tidak bersinggungan. Selain itu, sering lihat spion untuk membantu menilai kondisi lalu lintas di belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau