JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor dilakukan banyak orang dan sudah menjadi alat transportasi rutin untuk kegiatan aktivitas sehari-hari. Selain itu, juga sebagai penyalur hobi yang menyenangkan bagi para pecinta roda dua.
Selain mudah digunakan dan irit bahan bakar motor juga dapat mempersingkat waktu karena akan cepat sampai tujuan. Maka itu, banyak yang mengandalkan motor untuk mobilisasi, khususnya di kota-kota besar.
Baca juga: Pahami Etika Touring Jarak Jauh Menggunakan Sepeda Motor
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma mengatakan, berkendara sepeda motor di jalan raya pasti akan secara langsung berinteraksi dengan beragam faktor lingkungan seperti pengguna jalan lain, jalanan rusak, berpasir, hujan lebat, dan lainnya.
"Begitu besar resiko pengendara sepeda motor terlibat dalam berbagai kondisi yang berbahaya bagi dirinya dan pengguna jalan lainnya," ujar Ludhy, dalam keterangan resminya.
Maka dari itu, pengendara wajib untuk mengenali danger prediction saat berkendara sepeda motor. Sehingga, dapat berusaha lebih untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi-potensi bahaya.
Baca juga: Obat Ganteng Yamaha WR 155 R, Touring dan Terabas Jadi Makin Asyik
Dengan begitu, akan menjadi sebuah peringatan yang selalu tertanam di benak pengendara agar selalu melakukan tindakan preventif untuk menghindari kecelakaan di jalan raya.
Kecelakaan di jalan raya dapat terjadi karena faktor manusia, pejalan kaki, pengendara lain, hewan, dan lainnya. Untuk itu, penting untuk mengetahui potensi bahaya dari apa pun yang bergerak di jalan raya sebagai berikut:
Potensi Bahaya dari Faktor Manusia
Ada beberapa potensi bahaya dari faktor manusia mulai dari kurang memahami teknik dasar berkendara yang aman.
Dalam hal etika, sesama pengendara harus saling menghargai dan wajib mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas di jalan raya.
“Sebelum kita mengendarai sepeda motor, kita wajib tau dan mengerti teknik dasar berkendara sepeda motor, etika berkendara, dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas,” ujar Ludhy.
Pejalan kaki
Baca juga: Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan
Pejalan kaki adalah bagian yang paling rentan untuk menjadi korban dari seluruh subyek pengguna jalan. Benturan ringan sekalipun dapat menyebabkan cedera pada pejalan kaki karena memang tidak terlindung oleh apapun.
Namun, pejalan kaki juga dapat menjadi penyebab timbulnya kecelakaan di jalan raya. Misalnya, pejalan kaki yang tidak menyeberang pada tempatnya atau berjalan di badan jalan walaupun sudah tersedia tempat penyeberangan khusus dan trotoar untuk mereka gunakan.
Selain orang yang berjalan kaki di jalan terdapat pula potensi bahaya lain yang datang dari manusia, seperti anak-anak yang sedang bermain layang-layang di pinggir jalan.
Baca juga: Enam Pejabat yang Dilantik Prabowo pada "Reshuffle" Perdana