Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Motor, Lebih Baik Jangan Dekat-dekat Truk yang Berjalan

Kompas.com - 25/03/2021, 08:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Populasi sepeda motor di Indonesia bisa terbilang dominan ketimbang jenis kendaraann lain. Alasannya beragam, mulai dari faktor ekonomis, banyak pilihan, praktis, bentuknya yang ramping, sangat enak dibawa, termasuk bisa selap-selip ketika bertemu jalanan macet.

Namun, mengendarai motor harus ekstra hati-hati di jalan raya. Dimensinya yang kecil serta ringan membuatnya mudah oleng, salah satunya ketika berada di dekat truk atau kendaraan besar.

Bukan bermaksud menakuti, tapi tidak jarang kasus motor terlindas atau masuk ke kolong truk ketika di jalan raya.

Head Of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, selain berpotensi masuk titik buta truk, mengendarai motor tepat di samping truk sangat mudah membuat pengendara hilang keseimbangannya.

Baca juga: MotoGP 2021 Dimulai Pekan Ini, Cek Jadwal Balapannya

Ilustrasi kecelakaan sepeda motorhttps://www.lifehacker.com.au/ Ilustrasi kecelakaan sepeda motor

“Ketika berada di samping kendaraan besar, kita akan merasakan angin yang cukup kencang jika dalam kecepatan yang lumayan tinggi sehingga membuat sepeda motor sedikit goyang, jika tidak hati-hati bisa oleng dan terjatuh,” kata Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tipsnya bagi pengendara motor, ketika mendekati truk, yang pertama dilakukan adalah pastikan motor tidak masuk blind spot. Cara mengetahuinya, pengendara motor bisa lihat kaca spion truk, apakah terlihat oleh mata pengemudi atau tidak.

“Kedua, hindari berjalan di samping kendaraan besar, karena kemungkinan jika tidak seimbang dan jatuh, maka bisa masuk ke kolong truk,” ucap Agus.

Baca juga: Jangan Stut, Begini Cara Benar Derek Motor yang Mogok

Ketiga, jangan memaksakan jika ingin mendahului kendaraan besar. Pastikan area di depan truk tersebut aman dan kecepatan sepeda motor mampu untuk melewatinya.

“Jika ragu-ragu, lebih baik berada jauh di belakang kendaraan tersebut. Jangan terlalu dekat untuk menghindari jika tiba-tiba kendaraan besar itu melakukan rem mendadak,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau