Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Kreatif PO Bus agar Masyarakat Mau Naik Bus

Kompas.com - 15/03/2021, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu sektor yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19 adalah Perusahaan Otobus (PO). Sudah hampir setahun, PO bus terus berjuang untuk bertahan karena jumlah penumpang yang ikut menurun.

Dalam acara Opening Ceremony Perpalz TV Goes To Sumatera, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dibanding moda transportasi lain, bus memiliki potensi yang luar biasa.

Bus ini relatif terjangkau dan menjangkau point to point yang tidak bisa dijangkau ole angkutan lain. Misalnya ke Temanggung, itu tidak bisa pakai kereta api, atau ke Bengkulu, itu cuma dengan udara yang relatif mahal, sehingga bus merupakan satu alternatif,” ucap Budi dalam acara tersebut, Minggu (14/3/2021).

Baca juga: Mobil Mewah Kaisar Jepang Toyota Century, Keliaran di Jalanan Jakarta

Uji guling Karoseri Laksanabus-truck.id Uji guling Karoseri Laksana

Selain itu, Budi mengatakan kalau beberapa bus sekarang sudah dilengkapi dengan filter udara dan air purifier yang diberikan.

Pemasangan alat ini bukan tidak mungkin menjadi selling point yang diminati oleh masyarakat.

Kemudian, di masa pandemi seperti saat ini, PO bus juga diminta untuk kreatif agar kembali menarik minat masyarakat naik bus.

Dengan adanya channel Youtube seperti Perpalz TV, bisa menjadi sarana komunikasi kepada masyarakat.

“Bus itu hadir dengan cara yang lain. Misalnya dari Youtube Perpalz TV, yang paling banyak ditonton yaitu uji guling bus. Artinya, Perpalz harus kreatif membuat judul sehingga menjadi suatu berita menarik,” kata Budi.

Baca juga: Daftar Mobil Hatchback Idaman Perempuan

Jadi konten itu penting sekali, bagaimana angle dibuat lebih menarik. Tolong bahas dengan dalam, ajak pakar komunikasi untuk memviralkan. Selain itu, Kemenhub juga berencana membuat terminal yang menarik untuk anak muda.

“Kita akan bikin satu terobosan di Jogja dan Bandung bahwa terminal itu bukan tempat kumuh, tapi kita buat game center di mana anak-anak muda melakukan kegiatan. Sehingga mereka datang ke sana bisa naik bus atau angkot dan sebagainya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau