YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejak video replika Lamborghini Aventador warna kuning viral beberapa waktu lalu, nama Suharyanto kian terkenal.
Suharyanto adalah pemilik bengkel modifikasi High Class Autocustom And Replicar yang berlokasi di Padukuhan Nogosari III, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Tidak hanya replika Lamborghini Aventador kuning yang digarap oleh Suharyanto dan rekan-rekannya di bengkel modifikasi tersebut.
Saat ini, ia tengah merampungkan modifikasi replika Lamborghini SVJ, Honda NSX, dan Mercedes Gullwing.
Saat ditanya mengenai dasar mobil apa yang dipakai untuk dimodifikasi, Suharyanto menjelaskan bahwa utamanya mobil yang akan dijadikan dasar untuk modifikasi harus memiliki mesin di atas 2.000 cc.
Untuk Lamborghini Aventador kuning yang viral, ia menggunakan dasar mobil Mitsubishi Galant Hiu.
Baca juga: Pilihan Sedan Eropa Bekas di Bawah Rp 100 Juta, Ada Mercy dan BMW
Penentuan batas minimal kapasitas mesin tersebut dilakukan karena akan sangat berpengaruh pada tenaga dan suara yang nantinya dihasilkan. Suharyanto pun mengaku bahwa ia tidak melakukan ubahan pada mesin.
"Untuk mesin tetap orisinil. Mesin di bawah 2.000 cc sebenarnya bisa, tapi pengaruhnya nanti di suara. Kan body sudah berubah jadi sport, dimensi lebih besar. Di bawah 2.000 cc nanti suaranya kurang. Tenaga juga kurang," jelasnya saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (9/3/2021).
Untuk pengerjaan body mobil, Suharyanto menggunakan bahan plat galvanis ketebalan 1 mm. Namun tidak semua bagian body mobil menggunakan bahan tersebut. Pada beberapa bagian dibentuk dengan bahan fiber.
Pengerjaan interior pun dilakukan bersama rekan-rekan. Untuk lapisan terluar pada interior dibuat bekerjasama dengan penjahit kulit langganannya.
Baca juga: Harga Honda BR-V di Jawa Tengah Lebih Murah Rp 20 Jutaan
Berbagai material yang dibutuhkan dalam modifikasi Suharyanto dapatkan di wilayah Yogyakarta. Ia mengaku bahwa 99 persen material didapatkan lokal. Impor hanya dilakukan untuk velg saja.
Dalam mempromosikan jasa modifikasinya, Suharyanto tidak pernah secara serius mengiklankan bengkelnya, namun tetap bisa banjir pesanan.
Para klien mengetahui High Class Autocustom And Replicar dari media elektronik, media sosial, dan rekomendasi mulut ke mulut.
Kanal Youtube yang dikelola Suharyanto dan rekan-rekannya pun awalnya hanya dimanfaatkan sebagai wadah dokumentasi hasil karyanya.
Mengenai surat-surat kelengkapan, Suharyanto menjelaskan bahwa seluruh modifikasi yang ia kerjakan menggunakan dasar mobil yang pajaknya masih hidup.
"Mobil yang dikerjakan semuanya pajak hidup. Replika Lamborghini kuning yang viral itu juga pajaknya hidup. Untuk surat-suratnya masih tetap menggunakan data dari mobil dasarnya. Kami tidak mengubah nomor rangka. Selama ini belum ada masalah mengenai surat-surat tersebut karena mobil kami tidak pernah dipakai keseharian di jalanan umum antar daerah," jelas Suharyanto.
Baca juga: Disuntik Mati, Harga Bekas Honda Jazz Mulai Rp 60 Jutaan
"Sebelum dieksekusi (modifikasi) sudah diurus mengenai surat-suratnya termasuk perubahan warna sesuai keinginan konsumen," tambahnya.
Membahas mengenai hak cipta, Suharyanto mengatakan bahwa hingga sekarang belum pernah ada yang mempermasalahkan.
"Untuk yang paham mobil, replika yang saya kerjakan sangat jauh kemiripannya dengan mobil aslinya. Orang awam mengira replika yang saya buat mirip, padahal aslinya jauh berbeda. Yang saya lakukan sepenuhnya hanya modifikasi ekstrim."
"Jika dinilai oleh orang yang paham mengenai mobil sport pasti akan diketahui bahwa memang modifikasi yang saya lakukan sangat berbeda dengan mobil sport aslinya," tandasnya.