JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi mengumumkan telah menghentikan produksi salah satu produk hatchback legendarisnya, yakni Honda Jazz.
Mobil yang sempat menjadi salah satu produk unggulan Honda itu diketahui sudah mengaspal selama 18 tahun. Namun, PT HPM memutuskan untuk menggantikan Honda Jazz dengan Honda City Hatchback RS yang baru saja diluncurkan pada Rabu (3/3/2021).
"Kami sudah tidak memproduksi lagi Honda Jazz di Indonesia. Kami menilai bahwa Honda City Hatchback RS bisa memenuhi keinginan target konsumen kami di segmen hatchback," ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, belum lama ini.
Selain Honda Jazz, ada beberapa mobil di Indonesia yang populer hanya sesaat. Namun, setelah beberapa tahun penjualannya terus merosot hingga akhirnya disuntik mati.
Baca juga: Intip Harga Honda PCX 150 Bekas di Jawa Tengah
Dari catatan redaksi Kompas.com, ada delapan mobil yang pernah populer dan dihentikan produksinya, sebagai berikut:
1. Honda Freed
Honda Freed memulai kiprahnya pada tahun 2008, dan langsung mendapat sambutan hangat dari para penggemar MPV pintu geser.
Sayangnya, mobil ini tidak mampu menggeser penggemar Toyota Innova atau Avanza. Mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc ini akhirnya harus berhenti produksi pada 2016.
2. Chevrolet Spin
Perombakan manajemen pada Chevrolet di Indonesia diyakini sebagai salah satu bentuk kegagalan pabrikan otomotif asal Amerika ini dalam memasarkan Spin.
Manajemen asing yang tidak bisa membaca selera pasar di Indonesia membuat penjualan mobil ini terus menurun.
Meluncur pada tahun 2013, mobil yang masuk kategori multi purpose vehicle (MPV) ini harus disuntik mati tahun 2015.
Baca juga: Insentif Pajak Plus Diskon, Harga Toyota Vios Lebih Murah Rp 75 Juta
3. Suzuki Spash
Tahun 2010, Suzuki meluncurkan Splash di Indonesia. Mobil kota ini sejatinya cukup mendapatkan apresiasi positif di pasar, terutama ketika Suzuki meluncurkan varian transmisi otomatis.
Usianya hanya bertahan lima tahun karena pada 2015 Suzuki memutuskan untuk mengakhiri perjalanan Splash di Indonesia dan menggantikannya dengan Ignis.
4. Suzuki Swift
Suzuki Swift hadir di Indonesia pada 2007. Generasi ketiga mobil ini diluncurkan tahun 2012.
Mobil yang kompak ini sebetulnya mendapat respons cukup positif dari masyarakat. Namun, sayangnya masih kurang untuk bisa terus mempertahankan perjualannya di Indonesia. Suzuki Swift pun harus disuntik mati pada 2016.
Baca juga: Pasaran Harga Wuling Seken di Jawa Tengah, Ada yang di Bawah Rp 100 Juta
5. Mitsubishi Delica
Mitsubishi Delica meluncur sejak tahun 2014 untuk meramaikan mobil MPV bongsor di Indonesia. Sayangnya, mobil ini tak memenuhi ekspektasi. Penjualan Delica tidak pernah menyentuh angka 1.000 unit per bulan.
Mitsubishi pun harus menghentikan impor Delica dari Jepang pada 2018, setelah penjualannya terus merosot.
6. Nisan March
Usia Nissan March di Indonesia mencapai delapan tahun. Lahir tahun 2010 karena tren mobil 1.200 cc di dunia sedang meningkat. Nissan March yang sempat dibekali dengan mesin 1.500 cc ini harus pamit undur diri pada 2018.
Baca juga: Tilang Elektronik Bekasi, Ini Pelanggaran yang Diincar dan Posisi Kameranya
7. Nissan Evalia
Nissan Evalia sebetulnya cukup banyak dipilih konsumen di Indonesia sebagai mobil keluarga saat pertama kali keluar tahun 2012. Namun, Nissan terpaksa menyuntik mati mobil ini pada tahun 2017 dengan alasan strategi perusahaan.
8. Toyota Etios Valco
Pertama kali meluncur tahun 2013, Toyota Etios Valco memiliki umur tidak sampai lima tahun. Pada tahun 2017, Toyota sudah menghentikan produksinya karena penjualan terus merosot setelah di tahun pertamanya berhasil menjuall puluhan ribu unit. Faktor tanpa varian transmisi otomatis jadi salah satu kendala mobil kota ini bisa diterima konsumen di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.