Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/02/2021, 15:21 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Kenakalan remaja pada masa kini sudah beraneka ragam. Di jalan raya, kejadian paling meresahkan salah satunya adalah kebut-kebutan. Bahkan tak jarang para pengendara ini sambil melakukan aksi 'wheelie'.

Wheelie merupakan salah satu teknik mengangkat roda depan sambil terus menarik gas dan terus menyeimbangkannya. Aksi ini sebetulnya amat berbahaya jika dilakukan di tempat umum.

Reza Syahdri Sihombing alias Reza SS, pegiat freestyle yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan stunt rider Asia dan Eropa, mengatakan, melakukan wheelie di jalan raya sebetulnya sangat berbahaya.

Baca juga: Menikmati Insentif Pajak, Rocky-Raize Sudah Diproduksi Lokal ?

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Menurutnya, aksi itu harus dilakukan di tempat tertutup dan berada di bawah pengawasan orang yang ahli di bidangnya.

“Menurut saya semua ini terjadi sejak maraknya internet. Ketika orang bisa bebas akses, kemudian mudah tersebar, maka orang juga mudah meniru,” ujar Reza, kepada Kompas.com, Minggu (28/2/2021).

“Mereka pasti lihat tontonan dari sinetron, film, dan motovlogger. Oleh karena itu mereka sebetulnya butuh bimbingan orang tua. Karena aksi stunt rider harus dilakukan di tempat yang benar dan tertutup,” katanya.

Baca juga: Impresi Honda CR-V Facelift, Tampilan Lebih Segar, Fitur Makin Canggih

Stunt rider profesional Reza SS@reza_ss Stunt rider profesional Reza SS

Reza juga mengatakan, ketika ia memulai profesi sebagai stunt rider pada sekitar 2004 belum banyak contoh yang bisa ditiru. Namun sejak awal, ia sudah melengkapi dirinya dengan perangkat keselamatan yang layak.

“Zaman dulu olahraga ini belum populer, karena pusatnya di Amerika dan Eropa. Orang tua juga awalnya enggak dukung, tapi karena dilakukan secara aman, sebagai hiburan juga, mereka oke saja,” ucap Reza.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke