Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Risiko Saat Fan Belt Mobil Putus

Kompas.com - 25/02/2021, 11:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fan belt pada mobil mempunyai fungsi yang cukup vital dalam meneruskan putaran ke puli dan kinerja komponen lainnya.

Perangkat yang terbuat karet tahan panas ini menghubungkan sejumlah komponen ketika mesin mobil dinyalakan.

Komponen yang mendapatkan suplai dari putaran fan belt ini di antaranya alternator, power steering, ac hingga komponen lainnya.

Maka dari itu, komponen yang berada tepat di depan mesin dan di balik radiator ini harus dipastikan kondisinya tetap bagus dan layak digunakan.

Baca juga: Dapat Uang Rp 24 Miliar, Pria Ini Beli Xpander meski Belum Bisa Nyetir

Fan belt yang kondisinya sudah aus dan tidak segera diganti tentunya akan berisiko menyebabkan masalah jika nantinya putus saat kendaraan digunakan.

Ilustrasi mesin overheatSHUTTERSTOCK Ilustrasi mesin overheat

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, fan belt tersebut memutar beberapa komponen salah satunya adalah alternator.

Sehingga, jika karet tersebut sudah getas atau aus dan putus maka akan berdampak pada suplai arus yang masuk ke aki atau baterai.

“Belt itu memutar pompa air (water pump), kipas (ada juga yang elektrik) alternator, kompresor ac bahkan power steering yang masih menggunakan fluida. biasanya kalau putus lambang aki nyala, tanda alternator yang mengisi tegangan listrik,” kata Didi kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Cerita Sutrisno, Dapat Uang Rp 15, 8 M Langsung Beli HR-V, Xpander, Innova, dan Pikap

Didi juga mengatakan, risiko lain yang juga bisa terjadi ketika fan belt putus adalah mesin mengalami panas berlebih.

Hal ini terjadi, karena ketika belt putus maka akan berpengaruh terhadap kerja pompa air yang berfungsi mengatur putaran air pada radiator untuk menjaga kondisi panas mesin.

Alternator mobilcarvaganza.com Alternator mobil

“Resikonya jika fan belt putus maka di pompa air atau water pump mesin bisa mengalami overheat,” ucapnya.

Mengenai usia pemakaian fan belt sendiri, Didi mengatakan, komponen ini mempunyai usia yang cukup lama.

Meski begitu, perangkat ini juga perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala sehingga kondisinya tetap terpantau dan mencegah terjadinya putus saat digunakan.

Baca juga: Dapat Uang Miliaran Rupiah, Warga Jenu Tak Mau Beli Mobil Murah

“Untuk masa pemakaiannya tergantung, biasanya awet hanya harus diperiksa berkala saja, bisa 100.000 kilometer,” katanya.

Jika kondisinya sudah aus, kata Didi, bisa dilihat dari fisiknya yakni getas dan ada retak-retak pada bagiannya.

Selain itu, biasanya fan belt yang sudah aus akan menimbulkan bunyi berdecit saat mesin dihidupkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau