TUBAN, KOMPAS.com - Aksi memborong mobil baru yang dilakukan oleh warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur (Jatim) sempat membuat heboh jagat maya.
Pasalnya, para warga yang baru saja menerima uang hingga puluhan miliar dari hasil penjualan tanah ke Pertamina itu beramai-ramai membeli mobil baru.
Bahkan tidak sedikit warga yang membeli hingga lebih dari satu unit bahkan sampai memborong empat unit sekaligus.
Uniknya, meski membeli mobil baru ternyata tidak sedikit warga yang belum bisa mengemudikan kendaraan roda empat.
Baca juga: Heboh Warga Satu Kampung Beli Ratusan Mobil Baru, Diler Kewalahan
Mengenai tipe mobil yang dipilih oleh warga yang menjadi miliarder dadakan tersebut juga tidak sembarangan, harganya rata-rata di atas Rp 300 juta.
Tetapi, untuk pilihan jenis transmisi ternyata warga justru memilih yang bertransmisi manual dibandingkan dengan matik.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Cabang Bengkel Auto2000 Tuban Ari Surjono kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).
Ari menyampaikan, rata-rata warga yang membeli mobil di Auto2000 lebih suka dengan transmisi manual.
“Warga justru memilih membeli mobil transmisi manual dibandingkan dengan yang matik, kisarannya bisa 70 persen," kata Ari.
Baca juga: Dapat Uang Rp 24 Miliar, Pria Ini Beli Xpander meski Belum Bisa Nyetir
Beberapa alasan yang membuat warga lebih suka dengan mobil bertransmisi manual, kata Ari, mobil manual itu lebih mendominasi di daerah.
Kemudian di samping itu juga adanya masukan dari saudara, tetangga atau orang yang sudah lebih dulu mempunyai mobil.
“Jadi mereka mendapatkan masukan dari saudara-saudara atau yang punya pengalaman memiliki mobil, mereka sangat memperhatikan masukan tersebut sehingga memilih mobil manual,” ujarnya.
Kemudian juga ada yang beranggapan bahwa kendaraan bertransmisi otomatis akan lebih boros konsumsi bahan bakarnya hingga biaya servis juga lebih mahal.
Baca juga: Cerita Sutrisno, Dapat Uang Rp 15, 8 M Langsung Beli HR-V, Xpander, Innova, dan Pikap
Selain itu, lanjut Ari, kondisi lalu lintas di wilayah Tuban juga relatif masih lancar atau tidak semacet daerah lain misalkan di Jakarta.
“Di daerah itu yang lebih umum atau banyak dipilih adalah yang manual. Kemudian tingkat kemacetan juga tidak terlalu tinggi seperti di Jakarta,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.