Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Risiko Saat Fan Belt Mobil Putus

JAKARTA, KOMPAS.com - Fan belt pada mobil mempunyai fungsi yang cukup vital dalam meneruskan putaran ke puli dan kinerja komponen lainnya.

Perangkat yang terbuat karet tahan panas ini menghubungkan sejumlah komponen ketika mesin mobil dinyalakan.

Komponen yang mendapatkan suplai dari putaran fan belt ini di antaranya alternator, power steering, ac hingga komponen lainnya.

Maka dari itu, komponen yang berada tepat di depan mesin dan di balik radiator ini harus dipastikan kondisinya tetap bagus dan layak digunakan.

Fan belt yang kondisinya sudah aus dan tidak segera diganti tentunya akan berisiko menyebabkan masalah jika nantinya putus saat kendaraan digunakan.

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, fan belt tersebut memutar beberapa komponen salah satunya adalah alternator.

Sehingga, jika karet tersebut sudah getas atau aus dan putus maka akan berdampak pada suplai arus yang masuk ke aki atau baterai.

“Belt itu memutar pompa air (water pump), kipas (ada juga yang elektrik) alternator, kompresor ac bahkan power steering yang masih menggunakan fluida. biasanya kalau putus lambang aki nyala, tanda alternator yang mengisi tegangan listrik,” kata Didi kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Didi juga mengatakan, risiko lain yang juga bisa terjadi ketika fan belt putus adalah mesin mengalami panas berlebih.

Hal ini terjadi, karena ketika belt putus maka akan berpengaruh terhadap kerja pompa air yang berfungsi mengatur putaran air pada radiator untuk menjaga kondisi panas mesin.

“Resikonya jika fan belt putus maka di pompa air atau water pump mesin bisa mengalami overheat,” ucapnya.

Mengenai usia pemakaian fan belt sendiri, Didi mengatakan, komponen ini mempunyai usia yang cukup lama.

Meski begitu, perangkat ini juga perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala sehingga kondisinya tetap terpantau dan mencegah terjadinya putus saat digunakan.

“Untuk masa pemakaiannya tergantung, biasanya awet hanya harus diperiksa berkala saja, bisa 100.000 kilometer,” katanya.

Jika kondisinya sudah aus, kata Didi, bisa dilihat dari fisiknya yakni getas dan ada retak-retak pada bagiannya.

Selain itu, biasanya fan belt yang sudah aus akan menimbulkan bunyi berdecit saat mesin dihidupkan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/25/114200915/kenali-risiko-saat-fan-belt-mobil-putus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke