2 Bulan Berjuang, Fausto Gresini Meninggal akibat Covid-19

BOLOGNA, KOMPAS.com - Pemilik dan Manager Tim Gresini Racing, Fausto Gresini meninggal dunia setelah hampir dua bulan dirawat di rumah sakit karena komplikasi usai mengidap Covid-19.

Kabar duka ini diumumkan oleh Gresini Racing pada Selasa (23/2/2021). Tak lama setelah sebelumnya tim dan keluarga membantah bahwa Fausto telah meninggal sehari sebelumnya.

Baca juga: Gresini Racing Rilis Motor Moto3 dan Moto2 2021, Indonesian Racing

The news we would have never wanted to give, and that unfortunately we are forced to share with all of you. After nearly two months battling against Covid, Fausto Gresini has sadly passed away, few days after turning 60. #CiaoFausto?? pic.twitter.com/mHMsDgunmb

— Gresini Racing (@GresiniRacing) February 23, 2021

"Berita yang tidak akan pernah ingin kami berikan, dan sayangnya kami terpaksa membagikannya dengan kalian semua. Setelah hampir dua bulan berjuang melawan Covid, Fausto Gresini meninggal dunia, beberapa hari setelah berusia 60 tahun," tulis pernyataan resmi dikutip dari Crash.net, Selasa (23/2/2021).

Fausto dinyatakan positif sebelum Natal 2020 dan kemudian menjalani isolasi di rumah. Tapi di rumah kondisinya memburuk, dan akhirnya diputuskan dirawat rumah sakit pada 27 Desember 2020.

Awalnya Fausto Gresini dirawat di rumah sakit di Imola, Italia. Tapi kemudian dipindahkan ke Bologna, di Rumah Sakit Maggiore Carlo Alberto Pizzardi khusus untuk kasus virus corona.

Baca juga: Positif Covid-19, Kondisi Bos Gresini Racing Makin Serius

Foto: MotoGP.com Fausto Gresini

Setelah dirawat di RS, Fausto Gresini dibuat tak sadar dalam keadaan koma farmasi. Kondisinya kemudian membaik tetapi tetap pakai ventilator untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Dalam pernyataan resmi tim sebelumnya, Fausto Gresini sudah sempat sadar bahkan dapat melakukan video call dengan keluarganya. 

Namun sejak pekan kemarin kondisinya naik turun, dan karena komplikasi yang diderita menyebabkan kondisinya terus memburuk.

Gresini merupakan mantan juara dunia Grand Prix 125 pada 1985 dan 1987. Di lingkungan MotoGP dia dikenal sebagai orang yang berkomitmen untuk memerangi virus corona.

Pria yang belum lama mengumumkan bahwa timnya akan bercerai dengan Aprilia pada 2022 itu pernah menyumbangkan ventilator ke Rumah Sakit San Pier Damiano di Faenza.