JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek membuat pengendara kendaraan bermotor kesulitan untuk melintas.
Tetapi, tidak sedikit pengemudi mobil yang nekat menerjang banjir ketika melintas di wilayah yang tergenang air.
Bahkan, tidak jarang pengemudi mengabaikan batas aman ketinggian air yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Sehingga, banyak mobil yang akhirnya terjebak banjir dan mogok ketika nekat menerabas genangan air.
Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan Mobil yang Rusak Usai Terjang Banjir, MInimal Rp 6 Juta
Mobil yang macet setelah menerjang banjir bisa menjadi tanda adanya masalah serius terjadinya kerusakan pada mesin.
Hal ini disebabkan karena air dalam jumlah banyak masuk ke ruang bakar sehingga mengganggu kinerja pelumas yang ada di dalam mesin.
Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia Sigit Wahyu Anggoro mengatakan, saat terpaksa menerjang banjir menggunakan mobil hal pertama yang perlu diperhatikan adalah ketinggian air.
Jika ketinggian air masih sebatas setengah ban kemungkinan masih aman untuk dilintasi menggunakan kendaraan roda empat.
Baca juga: Begini Cara Benar Keluarkan Air dari Motor yang Terendam Banjir
Tetapi, jika ketinggian air sudah melebihi ketinggian ban bahkan sampai ke bagian mesin tentunya hal ini cukup berbahaya.
“Jangan sampai air banjir setinggi mesin, bila hal itu terjadi sebaiknya segera matikan mesin,” kata Sigit kepada Kompas.com, Minggu (21/2/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.