BOYOLALI, KOMPAS.com - Mobil Esemka kembali menarik perhatian masyarakat setelah banyak yang meminati kendaraan roda empat bikinan PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka).
Pabrik sekaligus diler yang berlokasi di Dusun II, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), ini sudah melakukan produksi massal sejak September 2019.
Selama ini produksi yang dilakukan di pabrik yang memiliki luas 12.500 meter persegi itu masih terbatas untuk tipe Bima 1.2 dan juga Bima 1.3.
Meski hanya terbatas untuk dua tipe tersebut, ternyata kendaraan roda empat untuk segmen niaga tersebut mendapatkan respons yang cukup bagus oleh masyarakat.
Baca juga: Banyak Peminat, PT Esemka Malah Stop Produksi
Terbukti, banyak instansi yang membeli mobil buatan dalam negeri tersebut untuk kendaraan operasional.
Lalu, berapa sih unit yang berhasil dijual oleh PT Esemka sejak memproduksi mobil tersebut?
Humas PT Esemka Sabar Budi mengatakan, secara terperinci dirinya belum mengetahui jumlah unit yang sudah terjual ke tangan konsumen.
“Kalau untuk unit yang sudah terjual sekitar 300 unit, ke agen,” kata Sabar kepada Kompas.com, Minggu (14/2/2021).
Sementara untuk konsumen yang membeli mobil jenis pikap tersebut sebagian besar adalah dari instansi, meski untuk konsumen perorangan juga tetap ada.
Baca juga: Menengok Pabrik Esemka di Boyolali, Apa Kabarnya?
“Memang didominasi dari instansi, tetapi untuk konsumen perorangan juga ada. Tetapi, kebanyakan dari instansi,” ujarnya.
Akan tetapi, sejak pandemi Covid-19 ini, produksi unit dihentikan sementara sehingga tidak ada lagi produk baru.
Sedangkan untuk pengerjaan di pabrik perakitan, kata Sabar, hanya untuk perawatan dan bukan memproduksi unit baru.
“Kita menghentikan sementara produksi, kalau unit yang sudah ada ini sudah ada pemesanan dan tinggal pengiriman,” tuturnya.
Baca juga: Mobil Esemka Jadi Kendaraan Operasional BUMDes di Boyolali
Sabar pun tidak bisa memastikan kapan operasional pabrik perakitan dan penjualan mobil Esemka ini bisa kembali normal.
Mengingat, sampai saat ini kegiatan di pabrik Esemka sangat dibatasi dan hanya ada sekitar 30 karyawan yang bekerja setiap harinya.
“Sebelum pandemi ada sekitar 200 personel yang bekerja di pabrik, tetapi selama pandemi ini kita batasi dan bekerja hanya 2-3 jam per hari,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.