Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Buruk Kerap Dilakukan Pengemudi Bus, Ngeblong Ambil Jalur Lawan

Kompas.com - 30/01/2021, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus pengemudi bus ngeblong atau istilah mengambil jalur berlawanan karena macet memang sering terjadi. Bahkan belum lama ini banyak juga pengguna jalan yang menghadang laju bus tersebut.

Belum lama ini sebuah video yang diunggah akun Instagram Romansa Sopir Truck memperlihatkan sebuah pikap menghadang bus yang ngeblong. Akhirnya bus tersebut kembali ke jalurnya dan pikap tersebut melanjutkan perjalanannya.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, bus ngeblong sudah perilaku yang membudaya di kalangan pengemudi bus, hampir semuanya melakukan hal tersebut.

Baca juga: Motor Listrik Mulai Menjamur, tapi Mengapa Merek Jepang Cuek Bebek?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

 

“Karena merasa dia (bus) lebih besar, sering kali mengambil jalur lawan ketika menyalip. Bahkan semua kendaraan dari arah lawan sampai masuk ke bahu jalan menghindari bus tersebut,” kata Jusri kepada Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Perilaku ngeblong ini memang bisa dikatakan bodoh karena tidak peduli dengan bahaya. Namun bagi si penghadang juga melakukan hal yang sama bodohnya. Beruntung saja jika penghadang tadi tidak tertabrak oleh bus.

“Bagaimana kalau si bus enggak sempat balik ke jalurnya? Yang terjadi adalah benturan dan penghadang tadi bisa kehilangan nyawanya,” ucap Jusri.

Baca juga: Motor Lawas yang Harganya Stabil, Honda Grand Bulus Dijual Rp 16 Juta

Karena ngeblong sudah menjadi kebiasaan pengemudi bus atau truk besar. Mereka tidak menghiraukan pengendara motor, sepeda atau kendaraan yang lebih kecil dari arah berlawanan.

“Sebenarnya apa yang dilakukan pengemudi bus ini sama sekali tidak bertanggung jawab dan tidak manusiawi. Alasan mengapa mereka melakukan ini adalah karena lemahnya kesadaran mereka tentang bahaya dan risiko,” ucapnya.

Jusri mengatakan, kalau para pengemudi ini tahu dan mengerti apa bahaya dan risiko dari ngeblong, tentunya mereka tidak akan melakukannya. Namun berbeda jika hanya sekadar tahu, tidak memahami dan mengerti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau