Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Ditabrak Mobil dari Belakang, Tetap Waspada Saat di Lampu Merah

Kompas.com - 30/01/2021, 07:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi kecelakaan di Bantul, Yogyakarta di mana ada mobil yang dikendarai bocah usia 14 tahun menabrak motor yang sedang berhenti di lampu merah.

Dalam kecelakaan tersebut, salah satu pengendara motor tewas ditabrak oleh mobil. Kejadian ini memperlihatkan, walaupun sudah mengikuti peraturan, bahaya tetap saja tidak bisa diduga datang dari mana.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, jika memang ditabrak dari belakang, itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Namun ada satu cara untuk setidaknya lebih waspada dengan kejadian di belakang motor.

Baca juga: Mau Masuk Indonesia, Toyota Raize Jadi SUV Terlaris Jepang pada 2020

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

“Untuk prediksi dari arah belakang, hanya bisa dengan dibiasakan untuk melihat kaca spion. Karena hanya dengan kaca spion, kita bisa memantau area belakang kendaraan,” ucap Agus kepada Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Ketika sering memantau spion dan melihat gelagat kendaraan di belakang aneh, pengendara motor bisa menghindar sehingga lebih aman. Selain itu, berhenti di lampu merah juga ada teknik keselamatan berkendaranya.

Dalam safety riding, jika berhenti di lampu merah, kaki yang turun adalah kaki kiri. Alasannya, kaki kanan tetap berada di pedal rem belakang, jadi jika ditabrak dari arah belakang, kondisi motor tetap kuat,” kata Agus.

Baca juga: Pilihan MPV Bekas 7 Penumpang Harga Mulai Rp 30 Jutaan

Selain itu, alasan kedua kaki kiri turun adalah karena lalu lintas di Indonesia yang mengharuskan kendaraan menyalip dari kanan. Jadi kaki kanan aman, tidak terlindas kendaraan lain saat di lampu merah.

“Tapi situasional juga, ketika kita berhenti di sisi kanan, maka kaki kanan yang turun agar lebih aman. Safety riding itu fleksibel, tidak kaku dan harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan berkendara,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau