Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Restorasi Motor Lawas Perlu Strategi

Kompas.com - 29/01/2021, 11:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, bukan tren modifikasi saja yang mulai banyak diminati, tapi juga restorasi. Banyak yang menginginkan motor lawasnya kembali memiliki performa dan tampilan yang prima.

Tujuan dari restorasi adalah untuk mengembalikan motor ke kondisi standar seperti saat motor keluar dari pabrikan. Namun, dalam melakukan restorasi tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang patut untuk diperhatikan.

Baca juga: Motor Lawas yang Harganya Stabil, Honda Grand Bulus Dijual Rp 16 Juta

Nanang Wahyu K, spesialis restorasi sepeda motor, mengatakan, hal pertama yang perlu diperhatikan saat ingin merestorasi motor adalah memertimbangkan motornya, apakah sulit untuk direstorasi.

F1ZR Marlboro edition hasil restorasi Tian NK yang laku Rp 55 jutaari purnomo F1ZR Marlboro edition hasil restorasi Tian NK yang laku Rp 55 juta

“Kalau saya akan merestorasi, saya akan mencari motor dengan sejarah yang jelas. Bagaimana kondisi motor ini sebelumnya, semuanya bisa diketahui secara pastinya,” kata Nanang, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Tian ini, mengatakan, mengetahui sejarah motor yang akan direstorasi juga bisa membantu untuk mengetahui kondisi motor yang akan direstorasi.

"Hasilnya juga akan lebih maksimal dan dapat menjadi kepuasan tersendiri," ujar Tian.

Baca juga: Deretan Motor Lawas yang Harganya Mahal, NSR 150 Tembus Rp 100 Juta

Setelah itu, pikirkan juga besaran dana untuk membeli suku cadang atau spare parts. Tidak ada patokan harus seberapa persis motor yang direstorasi kembali ke kondisi asal. Pastinya semakin mirip dengan kondisi awal, maka biayanya juga semakin mahal.

Untuk bagian bodi-bodi, ada yang merestorasi dengan komponen orisinal. Tapi, ada juga yang mencari produk imitasinya atau KW, yang penting tampilannya kembali seperti semula.

Tian menyarankan, pastikan dulu apakah seluruh komponen sudah lengkap sebelum melakukan pembongkaran. Jangan sampai, saat motor akan dibongkar masih ada satu atau dua part yang belum lengkap.

NSR250R RestorasiKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda NSR250R Restorasi

“Jika ini terjadi bisa saja mengganggu pengerjaan nantinya, jadi lebih baik sparepartnya lengkap dulu baru dilakukan restorasi,” kata Tian.

Restorasi bisa menghabiskan banyak waktu, apalagi jika motornya merupakan motor impor atau completely built up (CBU). Komponen yang diperlukan pun harus diimpor juga.

“Yang lama biasanya mencari onderdilnya, karena kadang harus memesan dari daerah lain atau bahkan dari luar negeri,” ujar Tian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau