JAKARTA, KOMPAS.com - Ada video viral di media sosial memperlihatkan warga masyarakat yang geram dengan sejumlah pengendara motor saat sedang melaju di jalan umum.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @infokediriraya itu, diduga warga marah karena sejumlah pengendara berkerumun kemudian geber-geber motor atau blayer.
View this post on Instagram
"Diduga blayer-blayer di daerah Selopanggung, Semen (24/1/2021). Warga geram dengan memukul ke arah pecinta hobi mahal," tulis akun tersebut dikutip Selasa (26/1/2021).
Menanggapi hal tersebut, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, tindakan warga tersebut tidak dibenarkan tapi bisa dimengerti.
Baca juga: Roda Truk Copot di Jalan Tol, Ini Bahaya yang Sulit Diantisipasi
"Kalau sekarang masyarakat marah, kita lihat ialah bentuk keresahan masyarakat. Sebab orang yang geber-geber itu sudah miskin empati dan itu menimbulkan pelanggaran lain," katanya kepada Kompas.com.
View this post on Instagram
Jusri mengatakan, naik motor beramai-ramai saja sudah berisik apalagi jika pakai knalpot racing. Terlebih jika geber-geber maka pastinya bakal mengganggu orang lain.
Di sisi lain, orang yang blayer motor terlebih dengan knalpot racing dan membuat orang lain tidak nyaman ialah salah satu contoh bahwa orang tersebut tidak punya empati.
Baca juga: Human Error, Jadi Penyebab Utama Kecelakaan di Jalan Tol
"Perilaku semacam itu menunjukkan bahwa sebagian perilaku kurangnya empati kita dengan sesama. Tapi itu pun hanya sebagian kesalahan prilaku," katanya.
"Sebenarnya kalaupun itu diredam, hal lain akan tetap ada," kata Jusri.
"Contoh orang yang tidak punya empati ialah yang berhenti di zebra cross, melewati lampu merah, memasuki jalur busway, atau menggunakan sirine yang tidak semestinya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.