Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aturan Bawa Penumpang untuk Transportasi Umum Selama PSBB Jakarta

Kompas.com - 11/01/2021, 08:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menarik rem darurat dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah ini resmi diberlakukan mulai Senin (11/1/2021) hingga Senin (25/1/2021).

Selama penerapan pembatasan berlangsung, ada sejumlah peraturan yang wajib ditaati oleh masyarakat.

Tidak hanya itu, pelaku usaha hingga pengelola transportasi umum pun juga harus mengikuti aturan baru selama PSBB ketat.

Baca juga: Membeli Kendaraan Bekas, Perlu Cek Status STNK?

Mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 ada sejumlah peraturan yang digulirkan oleh pemerintah.

Salah satu di antaranya mengenai aturan jumlah penumpang yang diperbolehkan pada transportasi umum.

Dalam Pergub nomor 3 tahun 2021 tersebut dijelaskan bahwa transportasi umum angkutan massal, termasuk di dalamnya taksi yang berbasis daring atau pun konvensional, juga mobil rental hanya diperbolehkan membawa penumpang 50 persen saja.

Sementara untuk angkutan roda dua atau ojek berbasis daring atau pun ojek pangkalan masih tetap diperbolehkan membawa penumpang seperti biasa atau 100 persen.

Baca juga: Blokir STNK Bisa dari Rumah, Begini Caranya

Ketua Presidium Nasional Garda (Gabungan Aksi Roda Dua) Indonesia Igun Wicaksono menyambut baik dengan aturan tersebut.

Menurutnya, selama ini ojek online (ojol) cukup terdampak dengan kondisi pandemi Covid-19 yakni menurunnya jumlah penumpang.

Sehingga, jika nantinya ada pembatasan atau pun pelarangan ojol membawa penumpang tentunya akan semakin memperparah nasib pengemudi jasa transportasi roda dua tersebut.

Baca juga: Begini Cara Mengaktifkan Kembali Masa Berlaku STNK yang Mati

“Tanpa dilarang pun dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini jumlah penumpang ojol sudah sangat turun,” katanya kepada Kompas.com, Minggu (10/1/2021).

Apalagi, Igun melanjutkan, jika ada larangan membawa penumpang selama PSBB. Selama ini, operasional ojol didominasi dengan pengantaran barang dan makanan.

“Termasuk dengan adanya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Jawa dan Bali, kami juga berharap agar tetap diperbolehkan untuk membawa penumpang seperti biasanya,” ucap Igun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau