Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Tambal Ban Pakai Tepung, Produsen Ban Sampai Tak Bisa Komentar

Kompas.com - 29/12/2020, 16:31 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan tukang tambal ban yang memberikan tepung di bagian dalam ban sepeda motor.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @agoez_bandz4 tersebut, narasi di dalam video menyebut fungsi tepung berkhasiat seperti cairan anti bocor di pasaran.

Baca juga: Harga Mahal Jadi Kendala Bus Listrik di Indonesia

"Kok pakai tepung? Kok baru tahu. Katanya sama kek cairan ban tubless. Alhasil emang benar si abang. Di tanya belajar dari mana? Abangnya cuman ketawa. The best lah si abang," tulis narasi video tersebut dikutip Selasa (29/12/2020).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agoez Bandz Official (@agoez_bandz4)

Lantas apakah benar tepung yang disinyalir tepung tapioka tersebut benar bisa menambal ban tubeless?

Ketika ditanyakan kepada Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC, dirinya enggan memberikan komentar karena belum ada penelitiannya.

"No comment itu. Belum ada kajian ilmiahnya," kata Dodiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com.

tambal ban payungKompas.com/Fathan Radityasani tambal ban payung

Tambal ban tubeless

Ada dua teknik tambal ban, khususnya ban tubeless yakni string atau model tusuk dan tip top yang aplikasinya seperti plester.

Saat ini yang paling banyak ditemui di tukang tambal ban pinggir jalan yakni model tusuk dan sumpal. Tapi tambal ban sepeti ini disebut bisa membuat ban rusak.

Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR, mengatakan, komponen nylon di dalam ban bisa putus jika ditusuknya tidak pas.

"Sehingga, hal ini bisa merusak konstruksi ban. Bisa mengakibatkan ban menjadi benjol," ujar Jimmy, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Jimmy, cara yang paling direkomendasikan adalah tip top.

Ilustrasi ban bocor tertusuk paku.Febri Ardani/KompasOtomotif Ilustrasi ban bocor tertusuk paku.

Cairan anti bocor

Di sisi lain, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, boleh saja menggunakan cairan anti bocor selama cara pakainya benar.

“Misal setelah diisi cairan, kendaraan harus dijalankan dalam jarak tertentu, sehingga cairan merata keseluruh bagian dalam ban dan menempel dengan sempurna,” ujar Zulpata kepada Kompas.com.

Menurut Zulpata, penggunaan carian yang tidak benar bisa mengganggu kinerja ban. Ini karena ada objek lain yang masuk kedalam ban, dalam hal ini objek yang dimaksud adalah gel.

“Kalau tidak diikuti dengan cara yang benar akan terjadi gumpalan di satu sisi. Akhirnya akan menyebabkan getaran atau vibrasi ketika ban dijalankan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau