Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Bikers yang Mau Touring Liburan Nataru, Ingat 6 Jurus Aman

Kompas.com - 15/12/2020, 11:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor masih menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan saat pulang kampung, mudik, atau sekadar berpetualang touring jarak menengah hingga jauh. Momen libur natal dan tahun baru (nataru) banyak juga dimanfaatkan bikers yang memilih menggunakan roda dua, meski secara jumlah tidak terlalu besar seperti Idul Fitri.

Akan tetapi, saat menggunakan motor untuk perjalanan jauh sebaiknya juga melakukan persiapan khusus. Selain kondisi motor yang prima, kondisi fisik juga harus dipersiapkan.

Jangan sampai saat melakukan perjalanan jauh, kondisi fisik tidak prima dan tetap dipaksakan berkendara. Kondisi ini akan sangat berbahaya, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi pengguna jalan yang lainnya.

Baca juga: Ubah Ban Mobil Diameter Lebih Kecil Bisa Tingkatkan Akselerasi?

Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor, berikut ada 6 hal yang perlu Anda perhatikan:

1. Gunakan Motor yang Sesuai untuk Perjalanan Jauh

Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)Otomania/Setyo Adi Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)

Saat ini banyak model sepede motor yang berbedar di pasaran. Mulai motor manual sampai dengan motor matik.

Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, untuk perjalanan jauh sebaiknya menggunakan motor manual dan bukan matik.

“Selama ini memang banyak motor matik, tetapi motor itu tidak disarankan untuk perjalanan jauh. Hal ini karena motor itu diperuntukan di perkotaan,” ujar Sony belum lama ini kepada Kompas.com.

Sony melanjutkan, motor matik juga tidak memiliki ketahanan layaknya motor manual. Salah satunya adalah bagian penggerak roda.

“Kalau matik kan menggunakan belt itu kurang kuat kalau dibandingkan rantai, dan posisinya juga tidak terlihat. Selain itu kinerja untuk pengereman juga lebih berat karena tidak ada engine brake,” katanya.

2. Perhatikan Barang Bawaan

Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)Otomania/Setyo Adi Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)

Biasanya para pemudik yang menggunakan sepeda motor sedikit memodifikasi kendarannya. Seperti menambahkan sidebox, atau lebih parah menambah kayu di bagian belakang kendaraan.

Tujuannya adalah agar lebih bisa membawa banyak barang. Padahal, menurut Sony hal itu justru berbahaya.

“Bawa barang yang sesuai dengan kemampuan. Jangan melebihi roda belakang, kalau samping jangan melebihi setang,” ucap Sony.

Selain itu, lanjutnya, barang bawaan juga jangan sampai melebihi tinggi bahu. Tidak diletakkan di panggul atau membawa barang yang sudah di luar reference pointnya.

“Misalkan membawa barang melebihi setang, patokan dalam menyalip kendaraan lain adalah lebar setang. Kalau membawa barang melebihi lebar setang kemungkinan besar bisa menyangkut,” kata Sony.

 

3. Menggunakan Alat Keselamatan Diri

Kepadatan terjadi saat pemudik motor dan juga buruh pabrik yang pulang kerja melewati ruas jalan Kalimalang, Bekasi, Selasa (14/7/2015). Arus pemudik yang menggunakan motor diperkirakan akan melonjak mulai malam ini hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1436 H.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Kepadatan terjadi saat pemudik motor dan juga buruh pabrik yang pulang kerja melewati ruas jalan Kalimalang, Bekasi, Selasa (14/7/2015). Arus pemudik yang menggunakan motor diperkirakan akan melonjak mulai malam ini hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1436 H.

Baca juga: Bagian Bumper Mobil Cenderung Lebih Kusam dibanding Bodi

Banyak perlengkapan yang harus dipakai oleh seorang pengendara sepeda motor saat hendak melakukan perjalanan jauh. Seperti sarung tangan, jaket, helm, body protector dan juga perlengkapan keselamatan lainnya.

Keberadaa piranti keselamatan berkendara ini sangat penting untuk diri saat melakukan perjalanan jauh. Dan ketika terjadi kecelakaan, keberadaan piranti tersebut bisa meminimalisir luka.

Sehingga, seorang pengendara bisa terhindar dari luka parah saat mengalami kecelakaan.

4. Tidak Ugal-ugalan di Jalan

Ilustrasi berkendara ISTIMEWA Ilustrasi berkendara

Saat melakukan perjalanan jauh sebaiknya pengendara sepeda motor berkendara secara aman dan tidak ugal-ugalan. Seperti mengendarai dalam kecepatan tinggi serta mengabaikan batas kecepatan.

“Berkendara di jalanan jangan ugal-ugalan atau ngebut-ngebutan. Karena, semakin Anda mengendarai secara ugal-ugalan maka Anda akan semakin cepat lelah,” tutur Sony.

Tidak hanya itu, Sony menambahkan, mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan juga bisa berbahaya. Selain berbahaya bagi diri sendiri juga bisa membahayakan pengguna jalan lain.

Maka dari itu, Sony pun menyarankan agar mengendarai kendaraan dengan sewajarnya.

5. Jangan Berkendara di Dekat Kendaraan Besar

Sebuah kendaraan truk melintas jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat. Jelang libur panjang akhir pekan ini kendaraan besar dilarang melintasi jalur tersebut.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sebuah kendaraan truk melintas jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat. Jelang libur panjang akhir pekan ini kendaraan besar dilarang melintasi jalur tersebut.

Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan kendaraan besar kebanyakan disebabkan kendaraan masuk dalam daerah blindspot. Daerah ini adalah titik di mana seorang pengemudi kendaraan besar tidak bisa melihat posisi pengendara sepeda motor.

Maka dari itu, Sony pun menyarankan agar seorang pengendara sepeda motor menjaga jarak dan tidak terlalu dekat dengan kendaraan besar.

“Semakin dekat jarak antara sepeda motor dengan kendaraan besar, maka semakin berada di blindspot,” ucapnya.

6. Beristirahat

Pemudik motor istirahat di  rest area di kawasan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/7/2014). Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi antara Jumat dan Sabtu ini. KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO Pemudik motor istirahat di rest area di kawasan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/7/2014). Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi antara Jumat dan Sabtu ini.

Sony menegaskan, waktu perjalan untuk pengendara sepeda motor maksimal 2,5 jam. Setelah itu, seorang pengendara diharuskan beristirahat.

“Mengendarai sepeda motor berbeda dengan mobil, kalau mobil maksimal 3 jam berkendara. Kalau sepeda motor maksimal 2,5 jam harus sudah berisitirahat,” katanya.

Menurutnya, berkendara dalam kondisi tubuh lelah akan berbahaya. Maka dari itu, Sony pun mengingatkan kepada para pengendara agar tidak melupakan istirahat saat melakukan perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau