JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor tidak hanya cukup dengan mengatur putaran gas atau perpindahan gigi transmisi saja.
Tetapi, pengendara sebaiknya juga memahami mengenai teknik pengereman yang benar agar tidak mengalami celaka.
Selama ini, tidak sedikit pengendara yang mengabaikan mengenai cara yang benar ketika hendak mengurangi laju kendaraan atau berhenti.
Akibatnya, mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti terjatuh atau terlibat kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Kriteria Mobil Bekas Paling Dicari Konsumen di Masa Pandemi
Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng, mengatakan, pengereman yang dilakukan pengendara sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya, pengendara ingin mengurangi laju kendaraan atau ingin berhenti maka berbeda pula cara pengeremannya.
“Yang kerap dilakukan oleh pengendara takut menggunakan rem depan karena khawatir jika
menggunakannya akan menyebabkan roda depan terkunci dan jatuh,” kata Oke kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Oke menambahkan, saat melakukan pengereman juga disesuaikan dengan tujuannya apakah ingin berhenti atau mengurangi kecepatan saja.
“Jika ingin mengerem untuk berhenti, maka menggunakan kedua rem (depan dan belakang) digunakan bersama-sama dengan rem depan lebih kuat dibanding rem belakang,” ucapnya.
Baca juga: LMPV Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Masa Pandemi
Sedangkan, Oke melanjutkan, ketika pengendara hanya ingin mengurangi kecepatan kendaraan bisa dilakukan dengan menggunakan rem belakang saja.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan