Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2020, 16:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTruk seperti trailer atau kendaraan yang panjang memiliki titik buta (blind spot) yang sangat besar. Memang manuver truk trailer sangat lambat ketika ada di persimpangan karena membutuhkan ruang yang lebih luas.

Bagi kendaraan lain yang berukuran kecil seperti motor atau mobil, jangan pernah coba untuk menyalip dari sisi dalam truk trailer. Karena jika memaksa menyalip dari sisi dalam, ada potensi mobil atau motor masuk ke blind spot.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, truk atau kendaraan besar itu butuh ruang yang lebar dalam bermanuver seperti belok-belok.

Baca juga: Wuling Almaz Limited Edition Resmi Meluncur di Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

“Ketika kendaraan besar berbelok ke kiri, maka dibutuhkan ruang yang lebar di sisi kirinya, begitu juga sebaliknya. Ketika berada di dekatnya, berpotensi adanya benturan akibat dari memaksakan diri,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

Sony mengatakan, memang kecepatan truk saat manuver itu rendah, tapi bukan berarti aman. Jadi jika tidak mau rugi mobil lecet terserempet atau motor hancur terlindas, hindari menyusul di saat ruangnya terbatas dan di persimpangan.

Baca juga: Valentino Rossi Ungkap Bedanya Tim Satelit dan Tim Pabrikan

“Selain itu tidak disarankan juga untuk menyalip dari sisi kiri. Lihat dahulu lampu sein truk tersebut nyalanya ke mana,” kata Sony.

Paling aman yaitu harus tunggu giliran untuk bergantian. Sony mengatakan, kebiasaan buru-buru ini memang sering dilakukan oleh orang Indonesia. Apalagi bagi pemotor, jika terserempet truk ada risiko terlindas ban belakang truk, berbahaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com